KALAMANTHANA, Muara Teweh – Bupati Barito Utara Nadalsyah menjawab tujuh pertanyaan yang diajukan Fraksi PDI Perjuangan terhadap Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah APBD Tahun Anggaran 2018. Jawaban disampaikan di Muara Teweh, Senin (20/11/2017).
Pertama, menyangkut pembukaan lapangan kerja pada 2018, menurut Nadalsyah, Pemkab Barito Utara meningkatkan SDM melalui peningkatan latihan keterampilan dan keahlian meliputi pelatihan menjahit, pelatihan bengkel, mobil, sepeda motor, pelatihan las, pelatihan tata rias/salon , pelatihan jasa boga, dan pelatihan operator alat berat.
Kedua, mengenai kalkulasi jumlah desa yang telah mendapatkan layanan sambungan listrik dan air bersih, Nadalsyah mengatakan, hingga September 2017 dari 103 desa dan kelurahan, wilayah yang teraliri listrik berjumlah 82 desa baik melalui tenaga surya maupun pembangkit tenaga listrik dari PLN. Sedangkan layanan air bersih melalui PDAM dan instalasi kota kecamatan (IKK) berjumlah 24 desa. Adapun layanan air bersih melalui program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsismas) dan sistem instalasi penyediaan air sederhana (sipas) sebanyak 29 desa.
Ketiga, tentang strategi supaya belanja tidak langsung dan belanja langsung menjadi berimbang, Nadalsyah mengatakan, Pemkab Barito Utara terus menggali potensi-potensi sumber pendapatan baru, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat supaya mendapatkan anggaran yang lebih besar, sehingga belanja langsung dapat lebih besar dari belanja tidak langsung.
Keempat, tentang korelasi antara anggaran yang begitu besar pada sektor PU, kesehatan, dan pendidikan dengan berbagai masalah klasik yang sering muncul, Nadalsyah menegaskan, tiga sektor itu merupakan sektor riil yang menjadi prioritas pembangunan daerah sehingga perlu alokasi anggaran yang besar.
Kelima, terkait rencana aksi dan besar dana antisipasi dan penanggulangan banjir, lanjut Nadalsyah, Pemkab Barito Utara telah menyediakan dana untuk bencana alam dan bencana banjir, tetapi tak merinci berapa besar dana dimaksud. Petugas BPBD telah ikut pelatihan dan didukung pengadaan sarana, prasarana, serta bimbingan, penyuluhan, dan sosialisasi kepada masyarakat.
Keenam, mengenai pelaksanaan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) 2018, Nadalsyah membeberkan, pelaksanaannya tetap di Muara Teweh dengan alokasi dana hibah kepada KONI sebesar Rp8 miliar, termasuk berkoordinasi dengan Pemprov Kalteng untuk mendapatkan dukungan dana.
Ketujuh, tentang pengadaan mesin cuci darah (hemodialisa), Nadalsyah memastikan, Pemkab Barito Utara telah mengusukan pengadaan peralatan tersebut melalui sumber dana alokasi khusus (DAK) pada 2018. “Kami ucapkan terima kasih atas pemnadangan umum Fraksi PDI Perjuangan,” katanya. (mki)
Discussion about this post