KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Tono (39), keponakan Gebut alias Boy (48), terhenyak. Maksudnya hendak mengabarkan Hengki, adiknya Gebut sedang sakit. Siapa nyana, Gebut malah meninggal dalam kondisi tragis.
Begitulah drama penemuan jasad Gebut alias Boy di Desa Biwan, Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Jumat (1/12). Gebut meninggal dengan jasad membusuk di dalam rumah sempitnya berukuran 4×4 meter.
Tono, sebut Kapolres Bartim, AKBP Wahid Kurniawan melalui Kapolsek Awang, Iptu Suroso Pawuh, adalah orang yang pertama menemukan Gebut. Tono pun langsung melaporkannya ke pihak kepolisian.
“Awalnya Tono ingin menyampaikan kabar bahwa adiknya Gebut yang bernama Hengki dalam keadaan sakit keras. Ketika Tono di depan rumah memanggil korban. Tidak ada tanggapan. Dia pun tidak bisa membuka pintu rumah yang terkunci dari dalam. Tapi dari luar, dia mencium bau tak sedap,” kata Suroso.
Akhirnya, lanjut Suroso, Tono kemudian mencoba mengintip melalui lobang atau celah papan dinding rumah dan melihat pamannya dalam tertelungkup tak bernyawa. Keadaan ini kemudian dilaporkan ke Polsek Awang.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan visum et repertum pada tubuh pria yang masih bujangan itu tak ditemukan bekas pukulan atau pun luka akibat senjata tumpul dan tajam.
Hal ini dikoordinasikan dengan pihak keluarga koban dan diketahui bahwa pria yang suka menyendiri dan pendiam itu memiliki latar belakang penyakit jantung.
“Untuk kematian diperkirakan enam hari. Hal ini sesuai keterangan warga sekitar bahwa korban tak keluar rumah sejak hari Minggu (26/11/2017) lalu,” terang Suroso.
Atas peristiwa ini, lanjut perwira berpangkat balok dua itu, keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. (tin)
Discussion about this post