KALAMANTHANA, Muara Teweh – Para pengemudi kendaraan roda dua maupun roda empat mesti ekstra hati-hati saat melintas di ruas jalan negara Simpang Jingah- Malawaken – Benangin (BUKAN Muara Teweh – Simpang Km 30 – Benangin, Kecamatan Teweh Timur, seperti pada berita terdahulu), Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah. Sebab, sedikitnya terdapat delapan titik longsor di ruas jalan tersebut.
Hendro Nakalelo salah seorang pejabat di lingkup Pemkab Barut yang baru melintasi ruas jalan tersebut mengatakan, pada ruas yang berada di antara Simpang Jingah – Benangin saja terdapat titik-titik longsor pada beberapa tempat antar lain di Km 55,6, Km 66,7, Km 67,4, Km 69,1, Km 71,5, Km 72,4 dan Km 75,9. Selain titik-titik longsor tersebut, lanjutnya, khusus di Km 46,7 badan jalan amblas sekitar 15 meter dengan kedalaman sekitar 0,8 meter.
Sebelumnya kerusakan ini disaksikan dan dirasakan langsung oleh anggota DPRD Provinsi Kalteng asal Daerah Pemilihan (Dapil) IV Wilayah Barito, Reza Fahrony, ketika melakukan reses ke Kecamatan Teweh Timur. “Jalan arah ke Benangin Kecamatan Teweh Timur amblas atau longsor,” ujar pria yang juga Wakil Ketua Komisi C ini, kemarin.
Salah satu tokoh muda asal Barut Syalimudin Mayasin sangat menyayangkan kerusakan ruas jalan negara yang merupakan bagian dari trans Kalimantan ini sekaligus urat nadi warga Barut, khususnya Kecamatan Teweh Baru, Teweh Timur, dan Gunung Purei. “Hampir 15 tahun jalan ke Kecamatan Teweh Timur dan Gunung Purei belum selesai dan mulus aspalnya. Ada apa ini?” kata Salim panggilan akrabnya.(mki)
Discussion about this post