KALAMANTHANA, Muara Teweh – Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Barito Utara, kini tak hanya lagi merenggut korban harta, tapi juga jiwa. Seorang tokoh masarakat di Desa Kandui jadi korbannya.
Banjir, rupanya, benar-benar menjadi momok bagi masyarakat Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Nyaris tidak ada satu pun dari sembilan kecamatan yang bebas dari terjangan banjir. Secara bersamaan, banjir terjadi di Kecamatan Gunung Timang, Teweh Timur, dan Gunung Purei.
Hanya bedanya, banjir di Kecamatan Gunung Timang memakan korban jiwa. Korban Kiat Juma (74) Ketua RT 02 Desa Kandui sekaligus tokoh masyarakat hilang Sabtu (9/12/2017) sekitar pukul 06.30 WIB saat sedang membersihkan sampah di sekitar rumahnya.
Waktu itu rumah korban sudah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai sekitar 1,5 meter. Sejam kemudian, jenazah korban dapat ditemukan. “Korban ditemukan meninggal dunia sekitar satu jam setelah terjatuh ke banjir di sekitar rumahnya,” ujar Camat Gunung Timang Syahmiludin A Surapati.
Hingga berita ini diturunkan, banjir luapan Sungai Montallat masih terus menerjang beberapa desa di hilir sungai tersebut, seperti Desa Kandui, Baliti, Walur, Majangkan, Ketapang, Rarawa, dan Malungai. Dapur umum didirikan di halaman Puskesmas Kandui untuk warga yang rumahnya kebanjiran dengan melibatkan BPBD, Dinas Sosial PMD Barut, Pemeritnah Kecamatan Gunung Timang, Puskemas Kandui, Polsek Kandui, Tagana, dan sukarelawan. (mki)
Discussion about this post