KALAMANTHANA, Penajam – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Syahruddin M Noor menggelar serap aspirasi alias reses mada persidangan III tahun 2017. Polisi Partai Demokrat itu melakukan reses di daerah pemilihannya, Waru dan Babulu.
Kegiatan yang digelar di RT 22 Kelurahan Waru Kecamatan Waru Kabupaten PPU tersebut berjalan sederhana dan penuh keakraban yang dihadiri Camat Waru Suminto, Bhabinkamtibmas Waru Bripka Suradi, sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, BPD, LPM serta Ketua RT se-Kecamatan Waru.
Pada reses kali ini pihaknya menerima keluhan masyarakat, terutama terkait pembangunan. Camat Waru Suminto menyampaikan kepada Syahruddin pembangunan di Kecamatan Waru, khususnya untuk Kelurahan Waru agak sedikit kesulitan dikarenakan keterbatasan anggaran APBD yang defisit. Dan untuk desa sendiri sudah mencukupi mengingat desa mengelolah anggarannya sendiri melalui Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa (DD) yang berkerjasama dengan UPT-PU Kecamatan Waru.
“Banyak yang skala prioritas yang perlu ditingkatkan, termasuk Pasar Waru yang tidak beraturan, juga normalisasi Sungai Sesulu yang jadi kendala ada di pemilik lahan yang dikerjakan melalui UPT-PU untuk mengantisipasi terjadinya banjir,” terang Suminto.
Masih banyak infrastuktur yang perlu dibenahi yang sifatnya prioritas, tetapi tetap harus bersabar mengingat kondisi keuangan yang defisit. Untuk skala kecil bisa melalui ADD maupun DD untuk tingkat desa, tetapi kesulitan pembangunan ada di kelurahan dimana kelurahan saat ini di bawah kecamatan, bukan SPKD yang berdiri sendiri seperti dahulu.
Syahruddin menyampaikan bahwa di awal dirinya menjabat anggaran masih stabil sehingga pembangunan jauh lebih baik. Tetapi saat ini APBD sedang defisit sehingga tidak banyak yang bisa dilakukan. Selama ia menjabat, ada jalur dua Waru, Puskesmas Waru, Pusban di Gunung Bati, Kapolsek dan lainnya yang sudah dibangun, termasuk Pasar Waru meskipun kondisinya belum bisa ditempati. Dia berharap ke depan khususnya Kecamatan Waru bisa jauh lebih maju dan tidak tertinggal dari kecamatan lain.
“Jalan jalur dua Waru keinginan saya antara Sungai Sesulu sampai dengan Jembatan Tunan, tetapi keterbatasan anggaran hanya bisa seadanya,”kata Syahruddin.
Menurut Syahruddin, ada beberapa masjid yang dibantu, tetapi banyak yang tidak terealisi akibat pengurusnya tidak mengurus sehingga akibatnya anggaran tidak cair. Ia ingin masyarakat menikmati hasil pembangunan dan mengimbau masyarakat agar turut membantu dan tidak menghalangi pembanguan.
“Jika ada permasalah tolong didiskusikan, jangan menghambat ataupun memportal jika ada pembangunan jalan, karena nantinya masyarakat sendiri yang rugi,” lanjutnya.
Kondisi apapun jika ada yang ingin disampaikan terkait kegiatan atau program di Kecamatan Waru agar segera disampaikan. Usulan masyarakat akan tetap diperjuangkan, tetapi kondisi keuangan daerah yang tidak memungkinkan.
“Kami tidak bisa melakukan apa-apa tanpa motivasi dan dukungan dari masyarakat Waru karena saya ini adalah wakil rakyat. Untuk normalisasi Sungai Sesulu, mohon kerjasama masyarakat, apa salahnya mengibahkan tanahnya semeter-dua meter daripada banjir terus. Kalau mau wilayah kita terbangun harus ada pengorbanan dan nantinya yang nikmati masyarakat juga,” pungkasnya.
Kegiatan reses dilanjutkan sesi tanya jawab dari masyarakat yang hadir, terkait keluhan masyarakat yang menurutnya berskala prioritas. Dan paling tidak ada solusi yang dapat menyelesaikan permasalah-permasalahan yang ada di di lingkungan Kecamatan Waru. Termasuk normalisasi Sungai Sesulu yang kerap banjir tetapi masyarakat meminta ganti rugi untuk normalisasi Sungai Sesulu. Dan masih banyak lagi keluhan-keluhan masyarakat yang berskala prioritas yang disampaikan kepada Syahruddin. (hr)
Discussion about this post