KALAMANTHANA, Penajam – Polemik soal pinjaman Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara kepada PT Sarana Multi Investasi terus menuai polemik. Bupati Yusran Aspar pun memberi jawaban. Apa katanya?
Polemik yang terjadi saat ini, terutama di sosial media tentang pinjaman yang dilakukan Pemkab PPU ke PT SMI itu yang kian santer saja. Tak sedikit yang mempertanyakan urgensi dana pinjaman dan konsekuensi utang yang ditinggalkan setelah pemerintahan Yusran Aspar-Mustaqim MZ berakhir.
Bupati Yusran Aspar menyampaikan pinjaman ke PT SMI ini disetujui oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Model pinjaman kepada pihak ketiga ini, dalam hal ini PT SMI, menurutnya, juga dianjurkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Ini pun sudah melalui proses analisa. Untung kita ada yang meminjami di masa keadaan keuangan seperti saat ini. Bayangkan jika kita ingin membangun sebuah rumah pakai dana pribadi, kapan selesainya? Kalau kita pinjam, selesai rumahnya dapat kita nikmati, tinggal membayar (utang),” katanya di Penajam, Selasa (19/12/2017).
Dia menyebutkan dengan pinjaman ke PT SMI ini, pemerintahan yang sekarang meninggalkan aset, bukan meninggalkan utang. Sehingga pejabat ke depan tidak lagi memikirkan dan ini tentu meringankan beban,” ujar Yusran.
Pinjaman ini, menurutnya, tujuannya untuk jalan lanjutan costal road, akses jalan menuju Pelabuhan Buluminung, pembangunan Jalan Kopi-kopi di Nipah-nipah. “Intinya ini mau dibangun sekarang atau nanti? Kalau nanti kapan?” tambahnya.
Menurutnya, beda jika utang tersebut digunakan untuk hal-hal yang konsumtif, apalagi untuk perjalanan dinas, insentif, belanja pegawai, atau hura-hura. “Ini untuk pembangunan fisik. Tentunya ini pilihan cerdas karena kita meninggalkan aset, bukan utang,” jelasnya. (myu)
Discussion about this post