KALAMANTHANA, Sampit – Keberadaan aset pemerintah yang dijadikan sarana komersil sepeti halnya Gedung Wanita dan Gedung Serbaguna mendapat penilaian tersendiri dari anggota DPRD Kotim, Jainudin Karim.
Dia menyebutkan gedung itu dari segi fasilitas sudah tidak representatif lagi. Perlu ditambah atau diganti yang sudah tidak layak pakai seperti kursi yang rusak. Ini tentu akan membuat para pemakai gedung enggan untuk menyewa dan menggunakannya.
“Sah-sah saja Pemda ingin menaikkan harga sewa untuk kegiatan komersial, akan tetapi fasilitas gedung itu harus diperbaiki,” kata Jainudin yang merupakan kader Partai Gerindra Kotim itu.
Diapun mengatakan dari beberpa kali agenda komersial yang diselenggarakan oleh pihak ketiga seperti halnya penyewaan untuk pernikahan tidak sedikit yang kecewa.
“Saya kira dinaikan jadi Rp5 juta pun sewanya kalau fasilitasnya sama halnya dengan yang punya swasta itu, maka orang akan memilih Serbaguna. Tapi yang sekarang masih terlihat sangat kurang diperhatikan,” katanya.
Jainuddin pun meminta agar Pemkab Kotim harus sering melakukan pengecekan kondisi gedung itu. Padahal potensi dari kegiatan sewa gedung ini sangat tinggi. Buktinya pihak swasta kian menjamur membangun gedung untuk komersial. Itu artinya kebutuhan di tingkat masyarakat untuk gedung sangatlah tinggi.
“Ini satu peluang untuk meningkatkan PAD, semestinya segera dijadikan pemikiran oleh Pemda Kotim,” ungkapnya.
Sementara itu, anggota DPRD lainnya , Darmawati juga mengkritik salah satunya soal kebersihan di gedung itu jarang diperhatikan. Bahkan untuk kamar mandinya pun terkesan tidak terawat dan terurus. Di sini mereka menilai Pemkab hanya bisa menarik uang sewa, namun tanpa melihat peningkatan kualitas gedung itu sendiri.
“Soal kebersihan sangat kurang. Saya kira ini masukan kepada pemerintah daerah agar gedung yang dikomersialkan itu tidak kalah bersaing dengan pihak swasta,” pungkasnya. (joe)
Discussion about this post