KALAMANTHANA, Muara Teweh – Polsek Lahei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terus melakukan penyelidikan dan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) terkait penemuan mayat bayi berumur dua hari di Sungai Barito. Polisi fokus pada pelaku perbuatan biadab dan keji itu.
Kapolsek Lahei AKP Fry Mayedi mengatakan, jika melihat dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat yang berada di bagian hulu Desa Muara Bakah, diperkirakan mayat bayi itu bukan berasal dari Muara Bakah melainkan mungkin dari beberapa desa yang ada di bagian hulu, seperti Desa Luwe Hilir, Luwe Hulu, dan Desa Jangkang yang semuanya masuk Kecamatan Lahei Barat.
“Saat mayat ditemukan, kondisi air Sungai Barito sedang pasang dan kondisi arus cukup deras. Terkait pengungkapan terhadap pelaku dan pihak lain yang diduga terlibat serta mengetahui motif atau latar belakang kasus tersebut, kami masih melakukan lidik dan pulbaket,”ujarnya di Muara Teweh, Sabtu (6/1).
Fry menambahkan, sewaktu mayat bayi ditemukan, polisi langsung menggelar lidik di Muara Bakah. Hasil lidik yang diperkuat dengan keterangan kades menunjukkan saat ini tidak ada perempuan hamil di desa tersebut, sehingga muncul dugaan mayat bayi bukan dari Muara Bakah.
Setelah mendapatkan visum et repertum (VER) di RSUD Muara Teweh, sekitar pukul 15.30 WIB, pihak terkait membawa pulang mayat korban ke Lahei dan direncanakan langsung dimakamkan di Kelurahan Lahei. “Kades Muara Bakah menyatakan pemakaman di Muara Laheii,” katanya.(mel)
Discussion about this post