KALAMANTHANA, Sampit – Anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, Sinar Kamala merasa prihatin dengan tingkat kenakalan remaja sekolah di Kotawaringin Timur. Mulai dari fenomena bolos sekolah hingga ke tawuran antar remaja.
Terkait hal itu, Pemkab Kotim dinilai memiliki tanggung jawab untuk mengatasinya. Persoalan ini mesti harus segera ditangani dan dipecahkan bersama.
“Kenakalan muncul karena kurangnya pemahaman, terutama dalam mencari jati diri. Oleh karenanya, masalah ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah bersama orang tua, guru dan sekolah ke depannya,” kata Sinar Kamala di Sampit.
Dia meminta agar orang tua selalu mengontrol anak-anaknya, supaya setiap perilaku anak diketahui. Sekolah juga diminta untuk kembali menguatkan akidah dan akhlak siswa agar tidak terjerumus ke hal negatif. Kejadian tawuran antar pelajar dan munculnya geng itu salah satu gejala sosial yang mesti diredam bersama, baik itu guru, orang tua dan lingkunganya dan jangan sampai berkembang.
“Pemerintah melalui Satpol PP harus rutin mengawasi kawasan yang bisa dijadikan ajang bolos dan nongkrong, terutama saat jam belajar. Masyarakat juga harus proaktif karena itu sudah jadi tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Seperti yang diketahui, belum lama ini Polres Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) menjemput sedikitnya sekitar 30 pelajar dari berbagai sekolah di Sampit karena terlibat perkelahian antargeng dalam beberapa hari terakhir yang meresahkan masyarakat.
Puluhan pelajar itu dijemput polisi dari rumah dan sekolah mereka untuk dibawa ke Mapolres Kotim. Orang tua dan perwakilan sekolah juga dipanggil untuk diminta komitmennya mengawasi lebih ketat anak-anak tersebut, meski perkelahian itu terjadi di luar jam sekolah.
Pelajar yang terlibat tawuran itu dimasukkan dalam basis data Polres Kotim. Tindakan mereka akan menjadi catatan khusus pihak kepolisian jika mereka membuat surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) untuk berbagai keperluan, seperti untuk melamar pekerjaan. (joe)
Discussion about this post