KALAMANTHANA, Palangka Raya – Hampir setiap bulan, ayam ras menjadi pendorong inflasi di Kota Palangka Raya. Pun bulan pertama Januari 2018 ini saat komoditas ini mendorong inflasi sebesar 0,06 persen. Secara umum, gejolak harga jadi pemicu inflasi.
Ayam ras memang hanya menduduki urutan ketiga bulan ini. Penyumbang inflasi tertinggi kali ini justru harga ikan patin yang mencapai 0,12 persen disusul sewa rumah sebesar 0,8 persen.
Sementara itu, cukup tingginya andil terhadap potensi terjadi deflasi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, masih didominasi oleh angkutan udara sebesar 0,08 persen.
Tingkat inflasi bulanan di Kota Palangka Raya, sepanjang 2017 cenderung fluktuatif. Kendati terjadi deflasi selama September sampai Oktober 2017, namun indeks harga beberapa komoditas di pedagang eceran mulai menguat memasuki akhir 2017 dan sedikit menurun di Januari 2018.
“Laju inflasi tahun kalender memasuki tahun 2018 sebesar 0,32 persen. Lebih rendah dibanding bulan yang sama tahun 2017. Pada periode yang sama, tingkat inflasi tahun ke tahun mengalami penurunan secara konsisten sejak semester II tahun 2017 hingga Januari 2018,” kata Kepala Badan Pusat Statitistik (BPS) Kalimantan Tengah, Hanif Yahya, di Palangka Raya, Kamis (01/02).
Selama Januari 2018, Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,31 persen atau mengalami kenaikan indeks harga dari 127,19 di Desember 2017 menjadi 127,59 di Januari 2018. Inflasi didominasi oleh meningkatnya indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,11 persen, yang diikuti 5 kelompok pengeluaran lainnya.
Sementara, indeks harga kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan sebesar 0,33 persen dibanding bulan sebelumnya.
Selama Januari 2018, andil komponen harga bergejolak, sebagai pendorong utama terjadinya inflasi di Palangka Raya, tercatat 0,26 persen, yang bersinergi dengan komponen inti sebesar 0,07 persen. Sedangkan komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi 0,02 persen. (tva)
Discussion about this post