KALAMANTHANA, Sampit – Aparat kepolisian berhasil mengidentifikasi 11 korban kecelakaan maut di Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotawaringin Timur. Sejauh ini, yang belum teridentifikasi adalah pengemudi mobil pikap.
Adapun 10 orang penumpang yang merupakan jamaah haji yang hendak menghadiri tablig akbar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu, dan meninggal dalam peristiwa ini adalah Al Huda (30), Iyus (28), Marwan (40), Aulia (25), Jono (55), Agus (50), Hamzah (43), Iwan (35), Mukmin (40), Agus (35) dan Mr X alias sopir pikap yang belum diketahui identitasnya. Sedangkan tiga korban yang dirujuk ke rumah sakit Kasongan Kabupaten Katingan adalah Dedi Mulyadi (45), Hanafi (30) dan Lukman (26).
Korban diketahui berasal dari sejumlah wilayah di Kalimantan Barat. Ada yang dari Pontianak, Singkawang, dan Kubu Raya. Mereka adalah bagian dari rombongan jamaah pengajian yang menuju Banjarmasin dalam sejumlah rombongan dengan menggunakan beberapa mobil.
Seperti diketahui, kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Tjilik Riwut Km 32 di Desa Pundu, sekitar pukul 06.00 WIB. Sebuah dumptruk pengangkut semen beradu dengan mobil pikap bermuatan 14 penumpang. Rombongan penumpang mobil pikap tersebut merupakan jemaah pengajian dari Pontianak Kalimantan Barat yang hendak menghadiri sebuah tabligh akbar di Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Mobil pikap dengan nomor polisi KB 8629 berasal dari Pontianak Kalimantan Barat menuju arah Palangka Raya dengan muatan 14 penumpang, sedangkan mobil dump truk bermuatan semen dengan nomor polisi DA1983 TN yang dikemudikan Ahmad Rudianur warga Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, melaju menuju arah Sampit.
Kerasnya tabrakan membuat mobil langsung terbakar dan menyebabkan korban meninggal di tempat kejadian. Sebagian besar korban meninggal akibat terbakar dan luka-luka.
“Mobil pikap itu dinaiki 14 orang. Korban meninggal 11 orang dan tiga lainnya dirujuk ke rumah sakit di Kabupaten Katingan,” ujar Muchtar. (ik)
Discussion about this post