KALAMANTHANA, Penajam – Tak disangka tak dinyana, Andi Harahap memilih Fadly Imawan sebagai pendampingnya pada Pilkada Penajam Paser Utara 2018. Siapakah Fadly?
Beda dengan Andi Harahap yang terhitung politisi senior, Fadly terhitung anak muda. Usianya baru 38 tahun pada 7 Februari mendatang. Dia lulusan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada pada tahun 2000 dan meraih gelar pascasarjana di Fakultas Kehutanan Konsentrasi Manajemen Pesisir di Universitas Mulawarman, Samarinda.
Dengan potensi Kabupaten PPU yang didominasi sektor pertanian, Fadly dengan latar belakang pendidikannya dinilai pas untuk mewujudkan PPU sebagai pusat agribisnis dan agroindustri terkemuka di Kaltim.
Wawan, sapaan akrab pria kelahiran Tanah Grogot ini, saat ini menjabat sebagai Ketua Angkaran Muda Pembaruan Indonesis (AMPI) Kalimantan Timur. Dia adalah putra dari HM Mardikansyah, Wakil Bupati Kabupaten Paser. Mardikansyah kala itu sebagai ketua DPRD Kabupaten PPU menyetujui pembentukan daerah otonomi baru sesuai UU Nomor 7 tahun 2002 yakni Kabupaten Penajam Paser Utara melalui rapat paripurna.
Karena merupakan putra daerah, dia akan memikirkan dan membantu pengembangan kearifan budaya yang meliputi seni budaya adat Paser dengan tidak meninggalkan adat seni budaya Nusantara lainnya yang ada di Kabupaten PPU sebagai Indonesia mini.
Wawan sejak SMP 1 Tanah Grogot ini pernah menjadi ketua OSIS. Kemudian berlanjut mengikuti Jambore Pramuka Nasional di Jakarta pada 1991. Di luar aktivitas politiknya, Wawan merupakan pengusaha di berbagai bidang kehutanan, perkebunan, dan pertambangan.
Terhitung sudah 10 di dunia politik, langkahnya tak selalu mulus. Pada Pemilu Legislatif 2009, Wawan sempat gagal. Tetapi pada 2014 masyarakat memberikan amanah kepadanya dan duduk di Komisi I DPRD Paser. Di level daerah, sejak 2010 Wawan masih dipercaya menjabat sebagai sekretaris Golkar Paser hingga sekarang.
Menurut Wawan, Paser dan PPU sejatinya daerah serumpun. Artinya permasalahan yang dialami kurang lebih sama. Bahkan, kata dia, dari sisi topografi dan luas wilayah, PPU masih lebih mudah ketimbang Paser.
Permasalahan yang kini dikeluhkan warga PPU, menurutnya, tidak jauh dengan Paser. Mulai pendidikan, ketersediaan air bersih, listrik, infrastruktur jalan dari dan menuju desa, kecamatan, serta ke ibu kota.
Maju sebagai calon wakil bupati yang mendampingi Andi Harahap, merupakan salah satu bukti kesetiaannya kepada partai. Dia pun maju karena dukungan penuh dari petinggi pengurus Golkar Kaltim saat ini.
“Ketika melihat sebuah daerah maju, hati ini pun terpanggil dan bertanya, mengapa daerah kita tidak bisa semaju itu. Ketika melihat kota atau daerah orang lain maju, penataanya indah, kebutuhan masyarakat terpenuhi, timbul pertanyaan, kenapa di kampung saya tidak seperti itu. Jadi dari kecil, memang bercita-cita ingin jadi pemimpin daerah,” pungkasnya. (hr)
Discussion about this post