KALAMANTHANA, Muara Teweh – Para nelayan yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Sejahtera Bersama di Kecamatan Montallat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mengaku sering merugi, gara-gara tongkang pengangkut batu bara kandas di daerah alias lokasi tangkapan ikan mereka.
Ketua Kelompok Nelayan Sejahtera Bersama Broto mengatakan, para nelayan yang tergabung dalam kelompoknya berjumlah 106 orang berasal dari Kelurahan Tumpung Laung I, Tumpung Laung II, dan Kelurahan Montallat II. Mereka secara turun-temurun mencari ikan di wilayah sekitar Teluk Siwak. Tercatat sekitar setahun terakhir mereka tidak bisa lagi mencari ikan.
Versi para nelayan, tiga tongkang yang kandas di Teluk Siwak adalah Bengkalis I, Evin Marine XIV, dan Patria III. Tongkang Bengkalis I dan Marine masih kandas sampai saat ini, karena tongkangnya patah. Hal ini diduga terjadi karena pihak yang bekerja sebagai Penunjuk Alur Pelayaran di Teluk Siwak tidak menguasai medan sekitarnya.
“Sejak setahun terakhir, kami sulit mencari ikan di sekitar Teluk Siwak, karena tongkang kandas dan saat tongkang berlayar pun sering mengganggu areal tangkap ikan. Parahnya lagi, saat batu bara dipindahkan ke tongkang lain, justru sering tercecer ke dalam sungai, sehingga banyak ikan mati,” ujar Broto yang sengaja datang bersama tujuh anggota kelompoknya ke kantor PWI Kabupaten Barut, Senin (5/2/2108).
Akibat tongkang seringkali kandas di Teluk Siwak, jumlah tangkapan ikan para nelayan berkurang drastis. Broto cs terpaksa harus mencari utangan untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. “Sambungan listrik dan PDAM di rumah saya mau dicabut, karena sudah beberapa bulan tidak sanggup membayar listrik dan air,” kata Broto setengah memelas.
Dikonfirmasi masalah pengaturan pelayaran di Teluk Siwak dan tongkang kandas, Kepala Bidang Perhubungan Sungai dan Penyeberangan Dinas Perhubungan Kabupaten Barut, Mihrab Buanapati mengatakan, alur di Teluk Siwak tergolong Daerah Hambatan Pelayaran. Pada lokasi ini, pemerintah selaku regulator berprinsip jalur harus aman, tongkang/kapal bisa berlayar, dan masyarakat bisa bekerja.
Masalah tongkang kandas, lanjut Buana, sapaan akrabnya, telah dilanjutkan dengan laporan kepada pihak provinsi. Berdasarkan laporan Dishub Barut, pihak provinsi telah memerintahkan perusahaan untuk mengevakuasi tongkang kandas. “Data terakhir, ada tiga tongkang kandas dan dua sudah dievakuasi ke jalur aman di Gosong Bidawang dan Pulau Cacing,” paparnya didampingi Kepala Pos Pelayaran Kecamatan Montallat H Rajagukguk. (mel)
Discussion about this post