KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Pelaksanaan full day school yang diberlakukan bertahap di beberapa sekolah di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, masih menuai pro dan kontra bagi para orang tua.
Di antara keluhan orang tua yang disampaikan adalah masih dibebankannya pekerjaan rumah (PR) kepada peserta didik serta masalah makan siang pelajar yang menempuh pendidikan hingga sore hari.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulang Pisau, Aminah kepada KALAMANTHANA, Kamis (7/2/2018), mengaku dirinya sudah mengetahui bahwa kebijakan FDS di beberapa sekolah tahun ini pasti akan menimbulkan pro dan kontra dari para orang tua.
“Program full day school ini adalah kebijakan dari pemerintah pusat dan Dinas Pendidikan setempat hanya menjalankannya secara bertahap,” kata Aminah.
Diterangkan Aminah, untuk tahun 2018 sekolah yang kembali melaksanakan FDS secara bertahap adalah SDN Pulang Pisau 7, SDN Pulang Pisau 5 dan SMPN-1 Kahayan Hilir.
“Keluhan dari para orang tua tentunya akan menjadi masukan bagi kami agar pelaksanaan kebijakan full day school bisa berjalan,” ucap Aminah.
Terkait dengan masalah pekerjaan rumah (PR) yang dibebankan kepada peserta didik, Aminah menegaskan agar guru tidak memberikan PR kepada pelajar.
Ia juga mengingatkan agar para guru bisa memanfaatkan waktu yang cukup lama di sekolah untuk melaksanakan berbagai kegiatan pendidikan tanpa membebankan lagi kepada peserta didik di luar jam tersebut.
“Saya berharap guru tidak lagi memberikan pekerjaan rumah yang memberatkan bagi peserta didik,” ungkapnya.
Melalui Program FDS, beber Aminah, salah satunya bertujuan agar waktu libur digunakan untuk peserta didik berkumpul dengan keluarga dan lingkungan sosial.
“Pada waktu libur inilah para orang tua bisa dekat dengan anak-anaknya dan tentu juga akan ada unsur pendidikan yang timbul di luar dari proses belajar mengajar di sekolah,” tutupnya. (app)
Discussion about this post