KALAMANTHANA, Palangka Raya – Pada tahun ini, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Kalimantan Tengah kembali menargetkan serapan beras dari petani sebanyak 13 ribu ton. Hal ini dilakukan untuk menambah stok di gudang dan memenuhi penyaluran di Bumi Tambun Bungai.
Bulog harus bekerja keras untuk mencapai target tersebut. Belajar dari pengalaman tahun lalu, dengan target yang sama, pencapaian pembelian hanya 45 persen saja.
“Kita ada upaya-upaya khusus untuk meningkatkan serapan agar bisa kita capai. Di Kalteng ini daerah sentra produksi itu Kapuas, Pulang Pisau, Katingan dan Kotim,” kata Kepala Bulog Divre Kalteng, Ma’ruf, di Palangka Raya, Selasa (13/2/2018).
Ma’ruf menjelaskan, banyak kendala dalam pembelian beras dari petani. Di antaranya gangguan alam yang menyebabkan petani gagal panen misalnya daerah yang dekat dengan pasang surut sehingga sawah terendam banjir.
Kemudian larangan membakar, termasuk membuka lahan pertanian tidak boleh membakar sehingga dampaknya ke produksi pertanian.
Selain itu, petani lebih memilih jual ke pasaran dibandingkan ke Bulog karena adanya perbedaan harga. Bulog membeli dengan harga Rp7.300 per kilogram. Sedangkan di pasaran umum Rp8.000 per kilogram, sehingga masyarakat lebih memilih untuk menjualnya ke pasaran umum.
Pembelian beras ini tidak terbatas. Ini terbuka bagi petani yang mempunyai lahan dan bermitra dengan Bulog. Apalagi Bulog sudah mempunyai binaan petani melalui bidang on-farm dengan memberikan bibit padi, setelah panen dijual ke Bulog. Tetapi kualitas beras dari varietas unggul dan lokal.
“Misalnya di Pulpis, Bulog kerjasama dengan perusahaan swasta yakni Dunia Panen membeli beras dari petani kemudian diserahkan ke Bulog,” ujarnya.
Sementara itu terkait dengan impor beras merupakan kebijakan dari pusat, yang terpenting tidak menghalangi Bulog untuk melakukan pembelian ke petani. Impor hanya untuk ketahanan stok nasional. Namun jatah yang akan didapat Kalteng, masih belum ada informasinya. Tetapi biasanya Kalteng mendapatkan jatah beras impor tersebut. (tva)
Discussion about this post