KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Munculnya kampanye hitam berformat pesan pendek (SMS) hoaks membuat pasangan Idham Amur-Ahmad Jayadikarta bersikap. Mereka tak tinggal diam dan akan melaporkan masalah ini.
“Mungkin nanti tim kita akan melaporkan masalah ini ke Panwaslu agar pelaku bisa diusut tuntas dan masyarakat bisa mengetahui hal yang sebenarnya. Tindakan oknum yang menebar berita hoaks ini sebenarnya sudah sangat kelewatan,” ujar Ahmad Jayadikarta di Pulang Pisau, Sabtu (24/2/2018).
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Pulpis itu mengakui bahwa pihaknya sudah mengetahui dan membaca isi SMS yang isinya memojokan paslon Idham-Jaya.
Meski demikian, dirinya tetap tidak mau terprovokasi dan mengajak seluruh pendukung Idham-Jaya, baik timses, relawan/simpatisanya agar tidak menanggapi hal tersebut dengan hati panas.
“Karena itu menurut saya itu hanya berita hoaks yang hanya dibuat oleh orang yang sengaja ingin menjatuhkan paslon Idham-Jaya. Saya yakin, kalau pesan itu disebar bertujuan untuk menggerus elektabilitas kami. Saya tahu saat ini masyarakat Pulpis sudah cerdas dan mampu menyeleksi mana berita yang benar dan mana yang hoaks,” jelasnya.
Dirinya juga meminta pada para pendukung dan relawan Idham-Jaya yang ada di lapangan agar tetap solid dan bersikap santun dalam mengkampanyekan visi dan misi yang sudah dibuat.
Seperti diketahui, baru saja dimulai, kampanye hitam sudah mulai melanda Pilkada Pulang Pisau. Sasarannya pasangan penantang Idham Amur-Ahmad Jayadikarta. Kampanye hitam itu disebar melalui pesan pendek (SMS) jaringan seluler.
Pesan itu antara lain menyoal asal usul pasangan Idham-Jaya. Pada pesan yang beredar cukup luas itu, dalam bahasa daerah, salah satunya disoal tentang asal usul pasangan Idham dan Jayadikarta.
Menyoal asal-usul daerah, tentu saja tidak baik untuk proses demokratisasi. Padahal, salah satu saudara Idham, yakni Achmad Amur, pernah sukses dua periode memimpin Kabupaten Pulang Pisau, terakhir berduet bersama Edy Prastowo yang kini jadi kandidat petahana. Achmad Amur bahkan hampir saja memenangkan Pilkada Kalteng 2010 lalu.
Merasa diserang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan berita hoaks yang dikirim melalui pesan SMS itu, paslon Idham-Jaya menangapinya dengan santai.
“Meski isi berita itu menyudutkan kami, tetapi kami tidak mau ambil pusing. Kita tidak perlu terpovokasi karena hal-hal semacam ini menjelang pilkada umumnya akan muncul dan dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab jawab. Kami tetap fokus turun ke masyarakat menyampaikan visi dan misi yang sudah kita serap sambil mendengar masukan dari akar rumput,” kata calon Wakil Bupati Ahmad Jayadikarta kepada sejumlah awak media, Sabtu (24/2/2018) melalui telepon selurernya.
Seolah deklarasi damai tolak dan lawan politik uang dan politisasi SARA yang sudah diikrarkan bersama Panwaslu beberapa lalu, ternodai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Dari itu kami pasangan Idham-Jaya kembali mengajak semua pihak, mari kita ciptakan suasana politik yang aman, nyaman tanpa ada isu SARA,” tuturnya. (app)
Discussion about this post