KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Tengah, Krisnayadi Toendan, memberi apresiasi kepada Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah, yang pada tahun ini menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di seluruh SMA dan SMK sederajat di Bumi Tambun Bungai.
“Saya sangat apresiasi karena ada kemauan dari Pemerintah Provinsi untuk melaksanakan UNBK. Ini sudah bagus. Karena ini yang saya tunggu-tunggu. Makanya saya tak bosan-bosan memberikan kritik, “kata Krisnayadi di Palangka Raya, Senin (26/2/2018).
Menurut Krisnayadi dengan diterapkannya UNBK, selain untuk efisiensi anggaran, karena tidak membutuhkan pengawas ruangan yang banyak, disamping butuh tenaga operator, juga pelaksanaan ujian akan lebih transparan.
Nantinya ada operator tertentu yang ditunjuk sekolah pada saat UNBK. Di sinilah dibutuhkan kejujuran, sehingga tidak membantu siswa menjawab soal UNBK. Begitu juga siswa harus mengedepankan kejujuran, dari dalam diri sendiri. Karena esensi dari UNBK adalah kejujuran.
Namun dalam hal ini, Krisnayadi mengingatkan agar perlu diantisipasi daya listrik yang tersedia. Bahkan kalau perlu, harus disiapkan genset untuk mengantisipasi apabila ada pemadaman listrik secara mendadak.
Selain itu juga agar mewaspadai adanya joki. Pasalnya ini tak menutup kemungkinan bisa saja terjadi, kendati pelaksanaan ujian sudah menggunakan sistem komputerasi. Oleh sebab itu, hendaknya sebelum pelaksanaan UNBK, identitas siswa harus diperiksa benar-benar, agar tidak kecolongan.
“Tapi saya yakin UNBK yang pertama kali dilakukan secara serentak ini di Kalteng, dapat berjalan sukses. Karena saya dengar dari Pak Slamet sebelumnya akan melakukan uji coba,” imbuhnya. (tva)
Discussion about this post