KALAMANTHANA, Samarinda –Untuk Persebaya Surabaya tak memulangkan Rishadi Fauzi ke Madura United. Anak Tangerang itu akhirnya jadi pahlawan Bajul Ijo di Piala Gubernur Kalimantan Timur 2018.
Rishadi yang sempat membela Madura United, mencetak gol penentu kemenangan atas Borneo FC 1-0 pada perebutan tempat ketiga. Hebatnya, dia menjebol gawang lawan saat baru semenit berada di lapangan.
Ini bukan gol pertama Rishadi untuk Persebaya di Piala Gubernur Kaltim. Sebelumnya, dia pula yang membangkitkan harapan Persebaya dengan mencetak gol yang menyamakan kedudukan sebelum akhirnya menaklukkan Persiba Balikpapan pada laga perdana.
Nasib pemain yang pernah menjalani trial bersama Sriwijaya FC ini memang agak kurang menentu akhir-akhir ini. Madura United ingin memboyongnya kembali setelah meminjamkan ke Persebaya. Tapi, Rishadi terlanjur betah di Persebaya meski kesempatan jadi starter tak selalu dia dapatkan. Maklumlah, di Liga 2 lalu, dia mampu mengemas enam gol untuk Bajul Ijo.
Kali ini pun, dia kembali menjadi pahlawan Persebaya. Dia mencetak gol tunggal hanya satu menit setelah masuk lapangan untuk membawa Persebaya Surabaya membungkam juara bertahan Borneo FC di Stadion Palaran, Minggu (4/3/2018).
Rishadi dimasukkan pelatih Angel Alfredo Vera bersamaan dengan Feri Pahabol setelah “water break”. Kombinasi dua pemain baru ini dengan gelandang lincah Irvan Jaya langsung membuahkan hasil.
Irvan yang merangsek pertahanan Borneo FC dari sisi kiri, mengoper bola ke jantung pertahanan dan sempat terjadi perebutan antara Pahabol dengan pemain belakang lawan. Bola mengarah ke Fauzi yang berdiri bebas dan dengan cepat menyambarnya untuk menjadi gol.
Tuan rumah Borneo FC yang tersentak langsung bermain agresif dengan mengoperkan bola ke pertahanan Persebaya, tetapi beberapa kali serangan bisa dipatahkan lini belakang “Green Force” itu.
Tim berjuluk “Pesut Etam” hampir menyamakan skor, namun bola tendangan bebas Titus Bonai dari luar kotak penalti masih membentur mistar atas gawang Alfonsius.
Borneo belum menyerah untuk terus menekan dan Lerby Eliandri sempat mencetak gol lewat sundulan menjelang peluit akhir berbunyi, tapi hakim garis mengangkat bendera tanda mantan pemain timnas itu sudah lebih dulu berada dalam posisi “offside”.
Keputusan hakim garis mendapat protes keras dari para pemain Borneo FC, tapi wasit tetap mengangkat tangan dan tidak mengesahkan gol tersebut. Borneo pun akhirnya menyerah 0-1 dari Persebaya.
Kemenangan ini disambut suka cita pemain dan ofisial Persebaya, setelah pada laga semifinal harus menelan kekalahan menyesakkan dari lawan bebuyutannya Arema FC dengan skor 0-2.
Adapun bagi Borneo FC, kekalahan ini seakan menjadi antiklimak bagi tim asuhan pelatih Iwan Setiawan, mengingat selama babak penyisihan mereka tidak terkalahkan. Bahkan, Borneo gagal ke final karena kalah adu penalti dari Sriwijaya FC. (ik)
Discussion about this post