KALAMANTHANA, Sanggau – Kapolres Sanggau AKBP Rachmat Kurniawan seakan memberikan contoh kepada MKD apa yang seharusnya dilakukan terhadap Guru Lastini. Bukannya memukul dan menganiaya, seharusnya cium tangan dan rasa hormat yang harud diberikan terhadap guru SDN 31 Emplasemen, Gunung Meliau itu.
Kapolres Rachmat Kurniawan menyempatkan waktu mengunjungi kediaman Lastini, guru yang sempat membuat heboh karena jadi korban pemukulan MKD, salah satu orang tua muridnya. Dia datang bersama rombongan Kepala UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Meliau serta Kapolsek Meliau, Minggu (4/3).
Kapolres menyampaikan turut prihatin atas peristiwa tersebut dan memberi motivasi kepada Guru Lastini. “Seorang guru adalah pahlawan yang memberikan pengetahuan terhadap kita sehingga menjadi seorang manusia dengan berbagai macam kemampuan. Harus kita hargai, kita hormati, bukan malah kita sakiti dengan aniaya,” ucap Kapolres Rachmat.
Di rumah Lastini, Rachmat tampak tak sungkan bercengkerama dengan ibu guru tersebut. Keluarga korban juga sangat menyambut baik terhadap kunjungan Kapolres Sanggau.
Yang menyentuh adalah saat Kapolres Sanggau hendak pulang dan berpamitan dengan Guru Lastini. Tanpa sungkan, Rachmat mencium tangan Guru Lastini. “Guru harus dihormati jasa-jasanya. Yang saya lakukan wajar saja karena beliau guru. Tanpa guru, saya bukan apa-apa,” katanya.
Guru Lastini layak disebut pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya. Hidupnya diabdikan untuk mencerdaskan anak-anak di Sanggau, sebuah kabupaten yang berbatasan langsung dengan Sarawak di Malaysia. Dia menjadi pendidik di SDN 31 Emplasmen Gunung Meliau, Kecamatan Meliau, Sanggau.
Tapi, hari-hari ini, wajahnya lumayan bonyok. Plester masih menutup hidungnya yang terluka. Itu gara-gara dia mendapatkan pukulan dari salah seorang wali muridnya.
Kapolsek Meliau, Iptu MR Pardosi, membenarkan terjadinya dugaan penganiayaan tersebut. Peristiwanya terjadi pada Kamis (1/3), sekitar pukul 15.45 WIB. Saat itu, Lastini sedang memberikan mata pelajaran ekstra kurikuler di halaman sekolahnya.
“Memang benar peristiwa itu. Pada hari Jumat (2/3) kita telah mengamankan seorang laki-laki berinisial SKD atas laporan penganiayaan,” ucap Pardosi.
Terduga pelaku, menurut Pardosi, merupakan karyawan BUMN di Kecamatan Meliau yang juga orang tua salah satu murid di SDN 31 Empalasmen PTPN XIII Gunung Meliau.
Menurut Pardosi, kronologis peristiwanya terjadi ketika Lastini sedang memberikan pelajaran ekstra kurikuler kepada muridnya. Kemudian, datanglah SKD yang merupakan orang tua salah seorang murid. SKD langsung mendatangi Guru Lastini.
“Kemudian dia melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara menggunakan tangan kiri memegang serta menarik kerah baju korban dari depan, kemudian tangan kanan pelaku memukul wajah korban dan mengenai bagian hidung sehingga mengakibatkan hidung luka robek serta mengeluarkan darah dan rasa sakit pada bagian kepala,” tutur Pardosi.
Dalam kondisi hidung berdarah, Lastini dibawa ke klinik/rumah sakit kebun PTPN XIII Gunung Meliau untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan maupun pengobatan. Setelah itu, Lastini mendatangi Mapolsek Meliau mengadukan kejadian penganiayaan tersebut.
“Sekarang pelaku sudah kita amankan di Mapolsek Meliau dan masih kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait motif pelaku melakukan penganiayaan tersebut,” pungkas Kapolsek Meliau. (ik)
Discussion about this post