KALAMANTHANA, Palangka Raya – Pada 2018, Provinsi Kalimantan Tengah, mendapat target peserta KB baru dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat sebanyak 69.624 akseptor. Jumlah ini menurun jika dibanding tahun lalu, sebesar 108.520.
“Lebih sedikitya jumlah ini kemungkinan besar karena sebelumnya target yang diberikan belum pernah mencapai 100 persen. Paling tinggi sekitar 70-80 persen saja,”kata Kepala Bidang Advokasi, Pergerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN Perwakilan Kalteng, Uwanfrid, di Palangka Raya, Kamis (8/3/2018).
Menurut Uwanfrid, penyebab Kalteng tidak bisa mencapai target 100 persen, karena masih karena kurangnya tenaga yang melakukan sosialisasi di lapangan. Namun pihaknya akan terus meningkatkan sosialisasi agar pengguna alat kontrasepsi di Kalteng meningkat dari 349.939 peserta KB aktif.
Uwanfrid mengakui, hingga saat ini, peserta KB di Kalteng masih menyukai pemakaian non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), yakni suntikan dan pil. Sedangkan untuk MKJP masih kurang diminati. Kendati begitu BKKBN akan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat berpindah ke MKJP.
Pasalnya dengan menggunakan program KB jangka panjang merupakan salah satu pilihan yang bisa dilakukan untuk menjarangkan kehamilan yang efektif. Dengan demikian, anak bisa mendapat perhatian penuh dari orang tua dimasa kecilnya. (tva)
Discussion about this post