KALAMANTHANA, Penajam – Sudah dua hari jasadnya ditemukan, tapi polisi belum bisa memastikan apa penyebab kematian Slamet Wiyono yang mayatnya ditemukan di rawa-rawa di kebun singkong milik Prayitno di Desa Labangka, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Kapolres PPU, AKBP Sabil Umar di Penajam, Jumat (9/3/2018), mengatakan pihaknya sulit menyimpulkan penyebabnya karena kondisi mayat sudah lama. Dokter yang melakukan otopsi pun sulit menemukan apakah penyebab kematian Slamet, apakah ada unsur kekerasan.
Menurutnya, memang ada ditemukan luka memar di bagian jasad Slamet. Hanya, luka memar itu bisa saja terjadi karena pengaruh mayat tersebut sudah lama tergeletak di rawa-rawa tersebut.
“Kami masih terus melakukan kegiatan penyidikan di lapangan dengan meminta keterangan para saksi. Masih menyinkronkan data,” sebut Sabil Umar.
Penemuan mayat yang belakangan diketahui Slamet Wiyono, menjadi viral sejak Rabu lalu di media sosial. Banyak pihak yang membicarakannya, terutama karena saat itu identitas mayat juga belum diketahui.
Mayat Slamet tersebut ditemukan di kebun singkong milik Prayitno, seorang warga yang berdomisili di Desa Labangka. Mayat ditemukan sekitar pukul 09.00 Wita di dekat rawa-rawa.
Menurut Kasat Reskrim Polres Penajam Paser Utara, Iptu Iswanto ketika dimintai keterangan di lokasi kejadian, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait identitas mayatnya.
Awalnya, menurut Iswanto, mayat tersebut dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah PPU untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut. Kemudian, jasad tersebut dibawa ke RSUD Balikpapan untuk menjalani proses otopsi.
Prayitno adalah orang pertama yang menemukan jasad tersebut. Mayat tersebut terapung di sebuah rawa kecil di belakang kebun singkongnya.
Dia menyebutkan, lokasi ditemukannya jasad tersebut tepat di rawa yang ada di kebun singkong miliknya. “Pas di belakang rumah, tuh di rawa-rawa. Ditemukan sekitar pukul 09.00 Wita,” ujarnya.
Prayitno yang datang ke kebunnya untuk memanen singkong, langsung kaget ketika melihat ada yang mengapung di rawa-rawa tersebut. Selama ini, dia memang agak jarang melintas di kawasan yang ada rawa tersebut.
“Ketika saya melintas, saya lihat jenazah itu. Awalnya saya tak mengira sama sekali kalau ini mayat manusia. Saya kira monyet,” tambahnya. (myu/hr)
Discussion about this post