KALAMANTHANA, Palangka Raya – Meski target pencapaian akseptor baru KB untuk Provinsi Kalimantan Tengah turun cukup drastis dibanding tahun lalu, bukan berarti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalteng bisa anteng-anteng saja. Mereka pun merancang cara agar target bisa dicapai.
Salah satu fokus BKKBN Perwakilan Kalteng adalah fokus pada pengembangan di daerah kampung KB yang sudah dicanangkan. Direncanakan pada tahun ini juga akan kembali dicanangkan lagi sebanyak 128 kampung KB di kabupaten/kota di wilayah Bumi Tambun Bungai.
Hanya saja, menurut Kepala Bidang Advokasi, Pergerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN Perwakilan Kalteng, Uwanfrid, di Palangka Raya, bukan berarti kampung KB akan berjalan mulus begitu saja. Ada sejumlah kendala juga yang dihadapi.
Uwanfrid menyebutkan di kampung KB masih belum ada integrasi dari instansi terkait. Hal ini karena belum adanya kepastian payung hukum. Namun dengan nantinya keluar Peraturan Presiden tentang keberadaan kampung KB di tiap-tiap desa, diyakininya integrasi dapat dilakukan.
Sebelumnya diberitakan Provinsi Kalimantan Tengah tahun ini mendapat target peserta KB baru dari BKKBN Pusat sebanyak 69.624 akseptor. Jumlah ini menurun jika dibanding tahun lalu, sebesar 108.520.
“Lebih sedikitya jumlah ini kemungkinan besar karena sebelumnya target yang diberikan belum pernah mencapai 100 persen. Paling tinggi sekitar 70-80 persen saja,” kata Uwanfrid.
Menurut Uwanfrid, penyebab Kalteng tidak bisa mencapai target 100 persen, karena masih karena kurangnya tenaga yang melakukan sosialisasi di lapangan. Namun pihaknya akan terus meningkatkan sosialisasi agar pengguna alat kontrasepsi di Kalteng meningkat dari 349.939 peserta KB aktif. (tva)
Discussion about this post