KALAMANTHANA, Muara Teweh – Dua tokoh masyarakat dari Desa Muara Mea dan Tanjung Harapan, Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah meminta bantuan kepada sebuah perusahaan pemegang hak pengusahaan hutan (HPH) untuk memperbaiki jalan di desanya, karena akses yang ada saat ini sulit dilewati.
Hal ini diungkapkan dua tokoh masyarakat saat berlangsung konsultasi publik Re-Sertifikasi Kinerja PHPL PT Indexim Utama oleh Transtra Permada di Muara Teweh, Selasa (13/3/2018). Konsultasi ini digelar untuk mendengarkan usulan, masukan, dan saran dari warga desa yang berada di sekitar lokasi HPH.
Kepala Desa Muara Mea Jayapura mengatakan, warga membutuhkan bantuan untuk memperbaiki dan menembuskan akses jalan ke Muara Mea, sehingga mereka mudah menuju ke desa-desa lain dan ibukota kecamatan. “Kami minta supaya jalan ditembuskan ke kampung, karena hanya PT Indexim yang beroperasi di Kecamatan Gunung Purei,” ujarnya.
Hal senada disampaikan tokoh masyarakat Desa Tanjung Harapan Jahri, karena saat ini desa yang berbatasan dengan Kecamatan Teweh Timur ini seringkali diakses melalui jalur sungai. “Kami sangat mengharapkan bantuan dari perusahaan karena akses jalan sangat sulit dan membuat Desa Tanjung Harapan sangat terpencil,” katanya.
Kepala Desa Tanjung Harapan Murni membenarkan, kondisi ketertinggalan yang terjadi pada desa dengan jumlah kepala keluarga (KK) hanya sekitar 20 orang itu. Akses yang sangat sulit membuat pelayanan bidang lainnya seperti kesehatan dan pendidikan di bawah desa-desa tetangga. “Kami siap menerima bantuan dalam bentuk apapun, termasuk obat-obatan, karena sulit mencapai desa kami. Semoga jalan bisa cepat dibuka, karena jarak Tanjung Harapan dari base camp perusahaan hanya sekitar delapan km,” ucapnya.
Wakil General Manager PT Indexim Supri Mulyono mengatakan, perusahaan berkomitmen membantu masyarakat sekitarnnya, karena telah beroperasi di Kecamatan Gunung Purei sejak 1975 dan baru berakhir pada 2055. Kini bantuan dalam bentuk beasiswa kepada dua mahasiswa di setiap desa pada delapan desa, bantuan sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan sebagai realisasi PMDH.
“Desa Tanjung Harapan dan Linon Besi I merupakan mitra yang paling baru dibandingkan enam desa lainnya. Bantuan perusahaan akan masuk ke dua desa tersebut dengan mengikuti pola yang sudah berhasial atau melihat skala prioritas di desa tersebut. Soal jalan, kami segera memerintahkan pelaksana lapangan untuk membantu dua desa,” ujar Supri.(mel)
Discussion about this post