KALAMANTHANA, Sampit – Tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Kotawaingin Timur saat ini menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua. Sebab tidak hanya orang dewasa, anak-anak pelajar di bawah umur pun kini banyak yang menjadi korban, terutama korban obat daftar G yang dikenal dengan sebutan zenith.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi III DPRD Kotim, Deby Sartika, menilai penyalahgunaan narkoba tidak hanya berdasarkan tingginya peredaran melalui penjual, namun langkah pencegahan yang belum optimal juga menjadi dampak maraknya penyalahgunaan tersebut.
“Seharusnya kita mulai sejak dini melakukan pengawasan terhadap anak-anak kita atau keluarga kita yang belum mengenal apa dampak dari obat-obatan terlarang tersebut. Edukasi kepada calon korban sesuai dengan lingkungan masing-masing juga perlu dilakukan,” ungkapnya di Sampit, Selasa (13/3).
Selain itu, menurutnya minimnya angka kepedulian terhadap sesama juga bisa berdampak pada sifat manusia yang acuh tak acuh untuk tidak memperdulikan lingkungannya terutama masalah narkoba tersebut.
“Keluarga merupakan benteng pertama untuk mencegah penyalahgunaannya. Selain memberikan support kepada aparat dalam penindakannya, kita juga harus menjadi salah-satu contoh yang anti terhadap narkoba. Salah satu caranya memberikan edukasi tadi,” tuturnya.
Selain zenith juga saat ini yang harus benar benar diawasi ialah kebiasa anak anak yang masih duduk di sekolah dasar pun sudah mulai marak menggunakan lem fox.
“Soal ngelem ini tidak bisa bertindak secara hukum kepada penjualnya. Lebih kepada orang tua saja yang mengawasi anaknya. Jelas kalau sudah mulai belajar ngelem, nanti akan meningkat minum zenith, kemudian sabu sabu-sabu. Di situlah masa depan anak tersebut terancam hancur karena narkoba,” sebutnya. (joe)
Discussion about this post