KALAMANTHANA, Jakarta – Setya Novanto bikin geger jagad republik. Dalam sidang beragendakan pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (22/3/2018), dia menyebut sejumlah nama yang kecipratan dana proyek KTP elektronik. Dua di antaranya nama besar yang berada di lingkaran Istana.
Dua nama baru yang disebut Novanto adalah Puan Maharani dan Pramono Anung. Saat ini, Puan adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, sementara Pramono Sekretaris Kabinet. Saat kasus ini terjadi, Puan adalah Ketua Fraksi PDIP di DPR RI, sedangkan Pramono Wakil Ketua DPR RI.
“Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya, saya minta maaf ada disampaikan oleh Andi (Narogong) untuk Puan Maharani 500 ribu dolar AS dan Pramono 500 ribu dolar AS. Bu Puan Maharani ketua fraksi PDI-P dan Pramono ada 500 ribu dolar,” kata Novanto sambil terbata dalam sidang pemeriksaan terdakwa di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Pemberian itu diceritakan oleh pengusaha Andi Narogong dan rekan Setnov yang juga pengusaha Made Oka Masagung pada akhir 2011. “Andi Narogong bersama Made Oka itu datang ke rumah. Datang ke rumah menyampaikan ngobrol-ngobrol biasa, Oka menyampaikan dia menyerahkan uang ke dewan, saya tanya wah untuk siapa?” ucap Setnov.
Selain Puan dan Pramono, ada enam nama lainnya yang disebut Novanto di depan majelis hakim. Lima nama ini sebelumnya sudah pernah beredar dalam pemeriksaan dan kesaksian. Kelimanya yakni Chairuman Harahap (Partai Golkar), Ganjar Pranowo (PDIP), Melchias Mekeng (Partai Golkar), Tamsil Linrung (PKS), dan Olly Dondokambey (PDIP). Satu lainnya terhitung nama baru, Jafar Hafsah (Partai Demokrat).
“Pada akhir 2011 Andi Narogong telah menyampaikan beberapa realisasi yang disampaikan pertama memberikan uang ke beberapa orang dewan. Pertama adalah untuk Komisi II Pak Chairuman sejumlah 500 ribu dolar, untuk Ganjar sudah dipotong oleh Chairuman dan untuk kepentingan pimpinan banggar sudah sampaikan juga ke Melchias Mekeng 500 ribu dolar, Tamsil Linrung 500 ribu dolar, Olly Dondokambey 500 ribu dolar di antaranya melalaui Irvanto,” jelas Setnov.
Selain untuk para pimpinan Komisi II, pimpinan badan anggaran (banggar) dan pimpinan DPR, ada juga uang untuk ketua fraksi.
“Yang saya tahu dari Oka Masagung dan disaksikan Andi yang 500 ribu dan 500 ribu dolar tadi, dan tadi malam saya baru tahu bahwa menurut Irvanto juga menyerahkan kepada Jafar Hafsah 250 ribu, yang saat itu sebagai ketua fraksi, itu saya baru tahu tadi malam,” ungkap Setnov.
Setnov dalam perkara ini didakwa menerima uang 7,3 juta dolar AS dari proyek KTP elektronik melalui rekan Setnov pemilik OEM Investment Pte.LTd dan Delta Energy Pte.Lte Made Oka Masagung seluruhnya 3,5 juta dolar AS dan melalui keponakan Setnov, Diretur PT Murakabi Sejahtera Irvanto Hendra Pambudi Cahyo pada 19 Januari – Februari 2012 seluruhnya berjumlah 3,5 juta dolar AS.
Setnov juga didakwa menerima satu jam tangan Richard Mille seri RM 011 seharga 135 ribu dolar AS yang dibeli pengusaha Andi Agustinus bersama direktur PT Biomorf Industry Johannes Marliem sebagai bagian dari kompensasi karena membantu memperlancar proses penganggaran.
Tersebutnya nama Puan dan Pramono mendapat reaksi dari PDIP. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan partainya siap diaudit terkait pernyataan mantan Ketua DPR Setya Novanto yang mengaku ada dana KTP elektronik yang mengalir untuk Puan Maharani dan Pramono Anung masing-masing 500 ribu dolar AS.
“Atas apa yang disebutkan oleh Setya Novanto, kami pastikan tidak benar, dan kami siap diaudit terkait hal tersebut,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis. (ik)
Discussion about this post