KALAMANTHANA, Palangka Raya – Meski kurang diperhitungkan, cabang pencak silat optimistis bisa menyumbang medali untuk kontingen Kalimantan Tengah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
KONI Kalteng tidak memperhitungkan pencak silat sebagai salah satu cabang yang ditargetkan menyumbang medali emas. Tapi, pesilat Kalteng yakin bisa memberikan prestasi terbaik. Jika pun bukan medali emas, mereka optimistis bisa membawa pulang medali perak atau perunggu.
“Nomor perlombaan seperti seni akan diperkuat karena menjadi peluang untuk mendapatkan medali. Selain kita coba bersaing di nomor tarung untuk meraih medali,” kata Ketua Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalimantan Tengah, Rahmat Nasution Hamka, di Palangka Raya, Rabu (21/3/2018).
Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Barito Utara, Oktober mendatang, menjadi wadah menyaring pesilat yang tangguh untuk dibina lebih lanjut mengikuti Pra PON menuju PON Papua. Untuk itulah hendaknya daerah dapat mengirimkan pesilat terbaiknya dalam multi even olahraga tingkat Provinsi Kalteng ini.
Menurut Anggota DPR RI ini, saat ini pembinaan terus berjalan, baik melalui Pengprov maupun di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) dan beberapa kali mengikuti kejuaraan selalu mampu meraih medali. Hal inilah yang membuat tekad untuk menatap PON.
“Yang jelas kita optimistis mampu memberikan medali di PON. Silat akan membuktikan diri, atlet-atlet yang dibina selama ini juga mempunyai progres yang baik seperti Fransiska Sandra Dewi yang saat ini baru naik menjadi atlet junior setelah lulus dari pembinaan PPLPD,” ujarnya.
Apalagi pembibitan atlet silat sudah dimulai dari Sekolah Dasar (SD) melalui kegiatan seperti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SD, SMP dan SMA. Kemudian pemusatan latihan terhadap atlet unggulan juga terus dilakukan, untuk mengukur hasil latihan para atlet yang mengikuti kejuaraan silat di berbagai tingkatan. (tva)
Discussion about this post