KALAMANTHANA, Pamekasan – Sesama klub Kalimantan, wajar saling belajar. Itulah yang terjadi antara Barito Putera dan Mitra Kukar. Menghadapi Madura United di Stadion Gelora Ratu Pamilengan, Pamekasan, Senin (26/3/2018) ini, Barito Putera membawa ‘semangat’ Mitra Kukar.
Semangat apa? Semangat pantang menyerah. Itulah yang ditunjukkan Mitra Kukar ketika menghadapi Arema FC pada laga perdana mereka, Sabtu (24/3) lalu. Mitra Kukar tertinggal 0-2 lebih dulu sebelum menyamakan kedudukan lewat dua gol Fernando Rodriguez Ortega di 10 menit terakhir.
Pelatih Barito Putera, Jacksen F Tiago, menilai keberhasilan Mitra Kukar mencuri poin di Malang terjadi sedikitnya karena dua poin. Pertama, semangat pantang menyerah. Kedua, karena keputusan bagus dalam membaca situasi di lapangan. Keduanyalah yang membuat Mitra Kukar tampil mengesankan dan Barito Putera pun tak ingin kalah dari rekan se-Kalimantan itu.
“Hasil pertandingan (imbang) terjadi karena ada perubahan yang dilakukan pada permainan. Jadi, selain 11 pemain yang bermain sejak menit pertama, juga masih ada pemain di bangku cadangan yang bisa membuat perubahan,” ucap pelatih asal Brasil itu.
Menurutnya, semua situasi dalam permainan juga bisa menentukan. “Ada situasi bola set play dan ada juga situasi set piece. Karena itu, kami tidak bisa hanya fokus pada satu hal dan satu pemain saja. Semua pemain Madura United kami waspadai,” sambung Jacksen.
Pada lawatan kali ini, Jacksen datang dengan kekuatan 20 pemain. Dari empat pemain yang dimiliki oleh Barito Putera, tidak ada nama penyerang Patrcik da Silva dalam daftar pemain. Tidak ada juga nama Hansamu Yama yang masih dalam kondisi cedera. Tetapi, mereka mendapatkan kembali dua pemain kunci lainnya, yakni gelandang sayap Rizky Pora dan bek sayap Gavin Kwan Adsit.
“Semoga kami bisa meraih poin,” kata mantan pelatih Persipura Jayapura tersebut. (ik)
Discussion about this post