KALAMANTHANA, Buntok – Kerukunan antar umat beragama di Barito Selatan, Kalimantan Tengah lebih ditingkatkan lagi,itulah tema dari peringatan Isra Mi’raj, 1439 H/2018 M, yang diselenggarakan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) Barsel di langgar Raudha tu Janna Tinna’im, sabtu (31/3) malam.
Kegiatan Isra Mi’raj dihadiri unsur Forkopimda Barsel dan sejumlah unsur dari pimpinan SOPD dilingkup Pemkab Barsel. “saya sangat gembira atas antusias warga yang menghadiri kegiatan isra mi’raj, dihalaman langgar Dinas PUPR ini”, Ujar Kadis PUPR Barsel, Agus In’yulius.
Menurut pria yang baru saja dilantik ini, Dinas PUPR adalah salah satu perangkat yang mndukung visi misi Bupati dan Wakil bupati Barsel, untuk menuju Barsel yang lebih maju dan bermartabat. Selain itu jelasnya,juga lebih giat membenahi dan membangun Daerah Barsel.
Dan lebih utama lagi, membangun akhlak dan pendalaman iman dan taqwa, seperti kegiatan Isra Mi’raj. Ia juga berharap,agar kegiatan seperti ini, tidak hanya dijalankan di PUPR ini saja, akan tetapi bisa diikuti oleh dinas dan instansi lainnya, dan kegiatan serupa juga akan lebih banyak kita lakukan, terutama pada bulan Ramadan nanti.
“Disamping kita lebih giat membenahi dan membangun Daerah Barsel,yang lebih utama lagi, kita mesti membangun akhlak serta pendalaman iman dan taqwa, seperti kegiatan saat ini, dan saya berharap, kegiatan seperti ini, tidak hanya dijalankan di PUPR ini saja, akan tetapi bisa diikuti oleh dinas dan instansi lainnya, dan kegiatan serupa juga akan lebih banyak kita lakukan, terutama pada bulan Ramadan nanti”, kata Agus In’yulius.
Sementara itu Bupati Barito Selatan H. Eddy Raya Samsuri, melalui Asisten I, Drs H.Jumadi,mengatakan, bahwa isra mi’raj adalah peristiwa yang luar biasa, sehingga merupakan sebuah mukjizat yang begitu besar bagi kerasulan Nabi Muhamad saw.
Selain itu, isra dan mi’raj yang terjadi pada diri junjungan kita Nabi Muhamad SAW, itu dilakukan dengan roh dan jasad, dengan waktu yang kurang dari satu malam, dalam hal ini, pada jaman Nabi, sebut Jumadi, “Kalau hanya dilihat dari peningkatan akal pikir dan nalar manusia yang sangat terbatas, maka tentunya peristiwa tersebut, sangatlah IR-rasional, atau tidak mungkin diterima akal sehat, sementara bagi umat muslim, adalah wajib untuk meyakini terjadinya, peristiwa tersebut”, ungkap Jumadi.
Selanjutnya, ia juga memgingatkan, agar kita sebagai umat islam, sudah sewajarnya kita memetik hikmah dari terjadinya peristiwa isra dan mi’raj, yang penuh dengan pesan-pesan simbolis, dan salah satu perintah terpenting yang didapat dalam rangkaian isra mi’raj, yaitu “Perintah untuk mendirikan sholat wajib lima waktu dalam sehari semalam bagi umat islam, bahkan Sholat itu adalah rukun Islam yang kedua setelah syahadat”, tuturnya, mengahiri, (fik).
Discussion about this post