KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah, Kusnadi menyebutkan selama kurun waktu 2017, perkembangan Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Kalimantan Tengah, berdasarkan kontrak kinerja provinsi yang ditandatangani Kepala BKKBN Pusat dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi, ada 21 indikator sasaran yang harus dicapai.
Dari hasil evaluasi berdasarkan laporan yang disampaikan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) KB se-kabupaten/kota, di Bumi Tambun Bungai sampai akhir 2017, sebanyak 14 indikator, pencapaiannya lebih dari 100 persen dan 7 indikator di bawah 100 persen.
Sebagai data pembanding bahwa pertengahan 2017 Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan BKKBN dan Kementerian Kesehatan telah melakukan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) yang dilakukan setiap 5 lima tahun sekali secara nasional. Hasilnya cukup menggembirakan antara lain total fertility rate (TFR) turun dari 2,8 menjadi 2,5.
Kemudian cara pemakaian kontrasepsi (CPR) 73,2 persen (nasional 63,6 persen), kebutuhan ber-KB yang belum terpenuhi 6,3 persen (nasional 10,6 persen), kematian balita 32 per 1000 (bayi 24 dan anak 8), pemeriksaan kehamilan 90, 2 persen (nasional 97,5 persen), tempat persalinan di fasilitas kesehatan 79 persen, rumah 21 persen, persalinan tenaga kesehatan 91 dan dukun 9 persen.
Namun, di balik keberhasilan tersebut ada tantangan dan permasalahan yang harus disikapi dengan bijaksana yang berkaitan dengan pembangunan keluarga seperti angka kelahiran pada usia remaja yang masih tinggi, angka partisipasi keluarga kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan kegiatan lain yang perlu peningkatan dan pembinaan yang berkelanjutan.
“Ini semua boleh terjadi karena adanya komitmen dan dukungan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten, mitra kerja dan seluruh masyarakat Kalteng,” imbuhnya. (tva)
Discussion about this post