KALAMANTHANA, Penajam – Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar, mengambil langkah cepat menyusul terjadinya longsor di Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Rabu (11/4/2018).
Pagi-pagi, Yusran sudah memanggil Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, Tohar, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya, untuk menggelar rapat di Kantor Bupati PPU. Rapat membahas terkait langkah-langkah apa yang harus segera dilakukan pemerintah daerah terhadap korban longsor di Desa Telemow.
Selesai rapat, Yusran pun bergegas menuju lokasi longsor di Telemow. Selain melihat kondisi warga yang terdampak longsor, Yusran juga memberi perhatian pada penanganan pasca bencana yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU.
“Luar biasa BPBD PPU ini. Mereka langsung tanggap darurat tiga hari sebelum kejadian. Saya acungi jempol kepada BPBD,” ujar Yusran.
Seperti diketahui, retakan pergeseran yang cukup lebar dan dalam mengakibatkan longsor di km 6 Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Sejumlah 15 rumah ambruk. Tercatat 12 rumah ambruk di RT 06 dan tiga lainnya runtuh di RT 07.
BPBD PPU mencatat pemilik rumah di RT 6 yang ambruk antara lain Hariyanto, Edi Junaidi Samirun, Liantra, Sutrimo, dan Bachtiar. Sedangkan di RT 07, tiga rumah yang ambruk adalah milik Kuswito, Sunardi, dan Paryanto.
Sebelumnya, BPBD juga melansir sejumlah lokasi yang rentan terhadap longsoran di dua desa di Kecamatan Sepaku. Di Desa Telemow pada dua RT tersebut, jumlah terdampak yang terancam pergerakan tanah mencapai 13 kepala keluarga dengan 37 jiwa, sedangkan di RT 07 sebanyak 3 kepala keluarga dengan 10 jiwa. Selain itu, ancaman longsor juga bisa terjadi di Kelurahan Maridan, tepatnya di RT 18.
Pihak BPBD dalam upaya memberikan penanggulangan melakukan penambahan material makanan ke posko dapur umum. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan makan warga terdampak yang mengungsi. (hr/myu)
Discussion about this post