KALAMANTHANA, Sampit – Forum Corporate Social Responsibility (CSR) di Kotawaringin Timur sejauh ini dinilai kurang maksimal. Padahal, potensi uang yang bisa diperoleh dari dana tersebut begitu besar.
Dana ini dapat dialokasikan untuk membantu program-program pemerintah yang bersifat sosial. Pelaksanaan CSR di Kotim perlu diperjelas kembali sehingga tidak hanya sekedar bantuan sosial, tapi mampu memandirikan masyakarat.
Demikian disampaikan sejumlah masyarakat dalam Rapat Kerja DPRD Kotim dengan Pemkab setempat, Selasa (17/4/2018). Perwakilan masyarakat Desa Patai Kecamatan Cempaga, Suparman merasa yakin jika terkoordinasi secara baik, dana CSR yang bisa terkumpul dari seluruh perusahaan yang ada di Kotawaringin Timur dapat mencapai puluhan miliar.
“Terus terang kami juga mempertanyakan sejauhmana peran tim dan forum ini. Sebab menurut saya, potensi dana CSR itu cukup besar. Tinggal bagaimana keseriusan tim maupun forum tersebut dalam menjalankan tugasnya,” kata Iman.
Dia juga mempertanyakan seberapa besar dana CSR yang dialokasikan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti perkebunan kelapa sawit (PBS). Sebab jika berkaca pada laba bersih yang diperoleh PBS dari CPO mereka, ia merasa yakin uang yang bisa disisihkan sejumlah perusahaan tersebut bakal besar.
Sedangkan menurut Camat Cempaga Hulu, Ubay Dilah dalam kesempatannya mengatakan keberadaan Forum CSR perlu diperjelas kembali di semua tingkatan, baik kecamatan dan desa sehingga bisa penyaluran dana CSR perusahaan bisa terpantau.
“Forum CSR sudah dibentuk, sekarang tinggal diperjelas keberadaannya saja hingga di semua tingkatan sehingga kami pemerintah kecamatan dan pemerintah desa bisa berkoordinasi langsung,” jelasnya.
Rapat kerja yang dipimpin Wakil Ketua I DPRD Kotim, Supriadi tersebut dihadiri sejumlah perwakilan pihak perusahaan besar swasta (PBS) di Kotim dan sejumlah camat serta kepala desa. (joe)
Discussion about this post