KALAMANTHANA, Sampit – Persoalan tanggung jawab sosial (CSR) di Kotawaringin Timur terus saja bergulir. Kali ini, Ketua DPRD Kotawaringin Timur yang menyorotinya. Apa kata Jhon Krisli?
Sekali lagi, dia menegaskan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, terutama aparatur sipil negara (ASN) yang tergabung dalam Forum CSR agar tak bermain-main dengan hak masyarakat.
Jika memang keberadaan Forum CSR tak ada fungsinya sama sekali dan tujuannya hanya mengeruk keuntungan, apalagi jika ingin menambah beban APBD Kotim, dirinya sepakat jika CSR ini dikelola orang-orang yang bertanggung jawab dan amanah.
“Saya amati dari rapat kemarin, Forum CSR ini sudah tidak jelas lagi. Ketika rapat juga banyak pengurus dan anggota yang tidak tahu kalau dirinya adalah pengurus. Sebab, SK tidak pernah disampaikan. Mungkin itu salah satu kendala forum ini tidak berjalan sebab pengurus dan anggota tidak bisa bekerja sementara dia tidak dikasih SK,” ujar Jhon Krisli.
Dia juga berharap kepada pemerintah daerah supaya melakukan evaluasi kembali keberadaan Forum CSR ini. Sebab, forum yang dibentuk sejak dua tahun lalu ini tidak ada manfaatnya sama sekali bagi masyarakat Kotim, justru akan menghambat perusahan untuk merealiasikan CSR itu langsung ke desa-desa yang semestinya jadi tanggung jawab sosial perusahan itu sendiri.
“Perusahaan jelas bingung, mau menyalurkan kemana karena adanya forum yang tidak jelas tujuannya untuk apa. Ujung-ujungnya masyarakatlah yang dirugikan. Semestinya, guru bisa dibantu gajinya dari perusahaan, karena harus melalui atau menunggu Forum CSR, akhirnya terkendala. Seharusnya cukup kecamatan dan desa saja yang urus CSR di wilayahnya, tidak perlu sampai pejabat yang ada di pemda ini,” tutur Jhon.
Jhon Krisli mengatakan sebenarnya jika CSR ini dikelola dengan baik dan oleh orang yang bertanggung jawab, pastinya masyarakat yang ada di pedesaan yang berada di dekat perusahaan bisa lebih sejahtera dan pembangunan di desa pun bisa berjalan dengan cepat.
“Bayangkan saja, anggaran desa kita sudah besar, tambah lagi anggaran dari pihak ketiga, dari perusahaan sawit, saya pikir dalam jangka lima tahun semua desa di Kotim ini sudah maju, terutama di bidang pendidikan, kesehatan dan jalan,” ujar Jhon. (zig)
Discussion about this post