KALAMANTHANA, Sampit – Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Jhon Krisli meminta pihak terkait segera turun tangan menanggapi laporan kelangkaan gas elpiji 3 kg di sejumlah wilayah di Kotim.
Kelangkaan gas itu dinilai kuat disebabkan karena adanya penyalahgunaan terhadap subsidi untuk masyarakat kurang mampu tersebut. Jhon menegaskan gas melon ukuran 3 kg itu diperuntukan bagi warga kurang mampu. Namun saat ini, hampir setiap keluarga menggunakan gas bersubsidi tersebut, sehingga kebutuhan dihitung dari penggunaan domestik ditambah dengan usaha kecil mikro.
Kebutuhan tersebut sudah dipastikan aman oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Pertamina maupun Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar). Hanya saja distribusinya luput dari perhitungan. Kenyataan di lapangan, gas sulit diperoleh di pasaran.
“Dugaan kuat ada mata rantai distribusi yang salah sehingga terjadi kelangkaan. Hal ini menjadi tugas kepolisian melakukan penelusuran. Karena ada kelangkaan maka harus ditelusuri,” kata Jhon, Kamis (19/4/2018) di Sampit.
Politisi Partai PDI Perjuangan ini juga menyebutkan, warga juga berhak melakukan pengawasan distribusi gas melon. Apabila ada yang dinilai tidak sesuai aturan, seperti misal ada agen atau pangkalan yang memasok gas melon ke rumah makan atau industri bisa lapor ke Pertamina maupun Dinas Perdagangan.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kotim jika mengetahui atau melihat ada yang tidak beres terhadap pendistribusian subsidi gas LPG 3 kg maka jangan ragu segera laporkan kepihak berwajib,” tegas Jhon. (joe)
Discussion about this post