KALAMANTHANA, Muara Teweh – Proyek normalisasi Sungai Bengaris yang didengungkan Pemkab Barito Utara, Kalimantan Tengah pada 2016 dan 2017 ternyata tak bertuah. Terbukti, kini air bah Bengaris semakin tak terkendali, karena setiap hujan langsung terjadi banjir.
Seperti yang dialami warga pada beberapa lokasi, terutama yang bermukim di pinggir Sungai Bengaris, Selasa (24/4/2018) subuh. Hujan yang turun deras sejak Senin malam membuat warga harus berjibaku menyelamatkan barang dan nyawa, karena Bengaris meluap mulai pukul 03.00 WIB, saat warga tidur lelap. “Banjir kali ini tergolong besar, karena air masuk ke semua kamar di rumah, padahal ada bagian dapur yang baru ditinggikan,” kata Rayu, warga Jalan Pertiwi.
Bukan hanya di Pertiwi, warga sepanjang Jalan Ronggolawe, Jalan Pendreh depan APMS, Jalan Sudirman depan Cafe Bengkel, Jalan Ahmad Yani depan nasi kuning, Jalan Ahmad Yani depan perikanan, Jalan Pramuka depan Barakati, dan Jalan Angah dekat Bengaris juga terkena dampak banjir ini. Bahkan Ketua Komisi III DPRD Barut Tajeri mengunggah video banjir di depan Barakati.
Banjir juga menerjang masuk ke kantor PWI Barito Utara di Jalan Pramuka, sehingga wartawan harus bergotong-royong menyelamatkan barang berharga dan memindahkan mobil PWI, karena terendam banjir. Hingga pukul 17.00 WIB, di beberapa tempat air bah baru beranjak surut.
Sekda Barut Jainal Abidin bersama personil teknis sempat mengeck lokasi banjir. Sekda sempat mendengarkan keluhan dan masukan warga tentang banjir. gat prihatin dengan kondisi warga masyarakat yang rumahnya sebagian besar terendam banjir. “Saya berpesan kepada warga agar waspada dan menjaga kesehatan serta berhati-hati agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” katanya.(mel)
Discussion about this post