KALAMANTHANA, Kotabaru – Gara-gara suara gerinda, upaya pencurian sarang walet oleh komplotan Hulu Sungai Selatan-Kotabaru digagalkan di Cantung Kanan. Kini, mereka bahkan dibekuk polisi.
Peristiwa pencurian itu sendiri sebenarnya sudah cukup lama terjadi, yakni pada Minggu (8/4/2018) lalu. Beranggotakan enam orang, komplotan ini mencoba membobol sarang walet di Dusun Gadang, Desa Cantung Kanan, Kecamatan Hampang, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Tapi, rupayanya, upaya mereka ketahuan. Suara gerinda yang bising terdengar sampai ke rumah pemilik yang berdekatan dengan bangunan sarang walet itu. Ririn, salah seorang anggota keluarga pemilik, terbangun dari tidurnya sekitar pukul 02.30 Wita karena suara yang bising itu.
Karena itulah, Ririn kemudian membangunkan suaminya, Ijuh. Dia minta sang suami untuk memeriksa sumber suara tersebut.
Ijuh pun beraksi. Sedikit mengendap-endap, dia memantau ke sekeliling dengan membawa senter penerang. Dia pun sontak kaget karena melihat ada sejumlah orang yang berdiri di tengah gelapnya malam di depan bangunan sarang walet itu.
Pada saat yang tepat, Ijuh pun mengarahkan cahaya senternya ke wajah orang-orang tersebut. Begitu aksi mereka ketahuan, gerombolan enam orang itu langsung berhamburan melarikan diri.
Tak membuang waktu, Ijuh langsung meneriakkan maling, membuat sebagian warga sekitar terbangun. Mereka berusaha melakukan pengejaran dan pencarian. Tapi, jejak komplotan pencuri walet itu lenyap.
Paginya, Ijuh langsung melaporkan peristiwa yang dia alami kepada Polsek Hampang, Polres Kotabaru. Dia paparkan apa yang dia ketahui tentang peristiwa upaya pencurian sarang walet itu.
Berkat informasi Ijuh, jajaran Polres Kotabaru akhirnya berhasil meringkus komplotan pencuri walet itu. Mereka terdiri dari enam orang dan tak hanya berasal dari Kotabaru.
Penangkapan keenamnya tak hanya dilakukan Polres Kotabaru, melainkan juga bekerja sama dengan Polres HSS. Sebab, empat dari enam orang anggota komplotan itu adalah warga HSS.
“Penangkapan pencuri sarang walet ini kerja sama dengan Polres HSS. Empat dari enam anggota komplotan ini berasal dari HSS, sedangkan dua orang lainnya dari Kotabaru,” ujar Kapolres Kotabaru, AKBP Suhasto, Jumat (27/4/2018). (ik)
Discussion about this post