KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop UMKM) Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) akan menggelar operasi pasar untuk mengintervensi harga sembilan bahan kebutuhan pokok masyarakat menjelang puasa.
“Kami akan membentuk tim untuk melaksanakan operasi pasar sembako tersebut. Rencana kita seminggu sebelum Puasa kita akan mengelarnya,” kata Kepala Disperindagkop UMKM Pulpis Elieser Jaya, Senin (30/4).
Menurutnya lonjakan harga kebutuhan pokok masyarakat sering terjadi terutama jelang hari raya keagaman, karena itu untuk meringankan beban masyarakat, Disperindagkop UMKM Pulpis akan menggelar operasi pasar.
Operasi pasar juga diharapkan dapat mengintervensi harga kebutuhan pokok masyarakat yang dijual pedagang. Jika pedagang bertahan dengan harga yang mahal, hanya karena permintaan meningkat, barang dagangannya kemungkinan tidak akan laku terjual.
“Harga komoditas tersebut kemungkinan mengalami kenaikan menjelang puasa dan Idul Fitri, karena terjadi peningkatan permintaan. Oleh kerena itu kita akan gelar operasi pasar. Kita juga telah mengintervensi para pedagang agat tidak melakukan kenaikan harga,” katanya.
Ia mengakui jelang Puasa beberapa sembako mulai naik misalnya Bawang merah, menurut informasi yang dihimpun pihaknya saat ini tengah mencapai 48 ribu per kilo. Namun pihaknya segera mengantisipasi hal tersebut.
Terkait persediaan beras, gula, minyak goreng dan jenis sembako lainnya, berdasarkan koordinasi dengan beberapa pihak terutama Bulog Kapuas dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Bumi Handep Hapakat menjelang puasa dan Idul Fitri 2018.
“Untuk beras dan sambako lainnya diperkirakan cukup untuk lima bulan kedepan. Tinggal kita menjaga kestabilan harga agar tidak melonjak terlalu tinggi,” ungkapnya.
Selain menjaga kondisi harga. Untuk meringankan masyarakat pihaknua juga akan mengadakan pasar murah, dan anggarannya sudah disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Pulpis.
Namun untuk pasar murah masih menunggu intruksi pemerintah pusat, karena pasar murah mendaoatkan subsidi dari pemerintah pusat.
“Saat ini Pasar Murah masih menunggu intruksi pemerintah pusat karena pasar murah itu disubsidi pemerintah Pusat. Tahun kemaren subsidi mencapai 30 persen. Jadi kalau harga 10 ribu jadi masyarakah hanya bayar 7 ribu saja,” tutupnya.(app)
Discussion about this post