KALAMANTHANA, Blora – Video pendek rekaman seorang polisi menampar seorang wanita hingga pingsan menjadi viral di media sosial. Polda Jawa Tengah pun memberikan pernyataan terkait peristwa yang terjadi di wilayah Kabupaten Blora itu.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Agus Triatmaja, mengatakan polisi pelaku penamparan tersebut masih memiliki hubungan keluarga dengan korban. “Korban adalah keponakan pelaku,” kata Agus.
Polisi yang menjadi pelaku penamparan tersebut adalah Bripka Riyanto, anggota Bhabinkamtibmas Polres Blora, Jawa Tengah. Sementara korban bernama Sulastri (28), keponakan Bripka Riyanto.
Agus mengatakan, berdasarkan keterangan keluarganya, Sulastri mengalami depresi sejak ditinggal oleh suaminya beberapa tahun lalu. Riyanto mendapat amanah dari orang tua Sulastri untuk turut mengawasi perilaku Sulastri karena pasca suaminya pergi, Sulastri mulai bertingkah aneh.
“Orang tua korban minta tolong untuk diawasi, dibina,” katanya.
Agus menyayangkan terjadinya insiden ini. Meski masih memiliki hubungan keluarga, tindakan penamparan tidak dibenarkan. Menurut dia, saat ini, Propam Polda Jateng masih memeriksa Bripka Riyanto atas kasus penamparan yang dilakukannya. “Diberi sanksi disiplin,” katanya.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi pendek viral di media sosial. Video amatir yang direkam kamera ponsel itu mengabadikan suasana di atas panggung hiburan musik dangdut.
Dalam video itu terdokumentasikan percakapan beberapa biduan dengan seorang wanita yang mengenakan pakaian tidur. Wanita tersebut terlihat berdiri dan bercerita di hadapan para biduan yang sedang asyik duduk di atas panggung menunggu giliran bernyanyi.
Wanita yang terdengar serak suaranya itu kemudian meminum setengah botol air mineral sampai habis. Para biduan pun sesekali tertawa melihat polah tingkah wanita itu.
Suasana mendadak hening ketika seorang polisi berseragam lengkap datang menghampiri. Dengan nada kasar, polisi tersebut menghardik wanita itu dan berupaya mengusirnya. “Mudun! Tak antemi sisan kowe rak ndang mudun! (Turun! Saya hajar kamu jika tidak segera turun! ),” bentak polisi tersebut.
Sambil ketakutan, wanita itu kemudian duduk di samping para biduan. Polisi yang sudah berdiri di depan wanita itu kemudian melayangkan pukulan ke pipi kanan wanita itu. Sambil memegang wajahnya, wanita itu tampak kesakitan, kemudian jatuh pingsan di bawah kaki sang polisi. Anak balita mungil yang diduga anak dari wanita itu pun menangis menjerit di samping wanita tersebut.
“Masya Allah….. Pak ampun ngoten Pak. Ya Alloh Pak. (Masya’Alloh….. Pak jangan gitu dong Pak. Ya Allah Pak),” teriak iba seorang biduan.
Suasana berubah tegang. Para biduan pun berteriak meminta tolong supaya wanita itu bisa dipindahkan ke tempat yang aman. Di akhir durasi, tanpa merasa bersalah polisi tersebut masih tampak berdiri di samping wanita tersebut. “Iki ewangi ah Mas. Tulung Mas tulung. (Ini dibantu dong Mas. Tolong Mas tolong),” teriak seorang biduan. (ik)
Discussion about this post