KALAMANTHANA, Penajam – Direktur Utama Perusda Benuo Taka, Wahdiat Algazali mengatakan respons Pertamina sangat positif terhadap permintaan daerah tentang pengelolaan Blok Eastkal di Kabupaten PPU. Namun dari aspek legilitasnya, Pertamina masih akan melakukan konsultasi dengan jajarannya dan lembaga-lembaga hukum terkait apakah kerja sama tersebut dapat memenuhi syarat atau ketentuan.
Menurut Wardiat, sudah saatnya saat ini daerah melakukan transformasi dan Pertamina jangan hanya melihat dari stigma yang ada atau bahkan daerah cenderung ditakut-takuti dengan berbagai persoalan. Namun lebih dari itu diharapkan Pertamina juga dapat memberikan kesempatan kepada daerah untuk melakukan pengelolaan di daerahnya sendiri. Atau dengan kata lain Pertamina diharapkan dapat mendidik daerah, menjadikan Pertamina-pertamina kecil di daerah.
“Dengan begitu tentunya daerah bisa berdaya. Jika itu terlaksana bagi hasil juga untuk daerah sebagai PAD kita, bukan ke kantong bupati atau pejabat lainnya. Kecuali pengelolaan B to B itu ke tangan swasta atau pribadi, hal itu baru perlu dipertanyakan akan kemana pendapatan bagi hasil tersebut nantinya,” tegas Wahdiat.
Wahdiat menganalogikan tentang pengelolaan Blok Eastkal selama ini bagi Pemda PPU adalah bagaikan ada sebuah hamparan sawah di halaman rumah seseorang, namun setiap hari orang lain yang menggarapnya dan semua hasilnyapun untuk orang lain. Oleh karena itu saat ini harapan Pemkab PPU tentunya Pertamina bisa diajak bekerja sama dengan Perusda PPU untuk bersama-sama mengelola Blok Eastkal tersebut.
“Ini sawah kita garap bareng, PPU bisa beli cangkul, Pertamina bisa beli bibit dan sebagainya, kemudian kita kelola bersama, selanjutnya hasilpun kita nikmati bersama. Ini saja sesungguhnya yang kita harapkan. Namun kita pastikan B to B ini sudah di tangan kita, tinggal menunggu menteri mengeluarkan surat keputusan (SK) untuk proses B to B tersebut,” jelas Wahdiat. (adv/humas6/hr)
Discussion about this post