KALAMANTHANA, Palangka Raya – Pada tahun 2019 akan datang, Jalan nasional Bukit Rawi yang selalu menjadi langganan banjir musiman, bakal dibangun dengan pile slab atau jembatan layang, seperti Jembatan Tumbang Nusa, dengan menggunakan dana APBN.
Panjang ruas jalan yang akan dibangun pile slab, sepanjang 3 kilometer. Dengan menelan anggaran sekitar Rp 350-400 miliar. Untuk satu kilometer sekitar Rp 100-125 miliar.
“Selama ini karena keterbatasan dana, kita hanya menggunakan cerucuk. 2019 diharapkan bisa terwujud karena jalan ini kebutuhan yang mendasar dan prioritas bagi masyarakat. Apalagi kepala balai sungai dan direktur pemeliharaan jalan beberapa waktu lalu sudah melihat langsung di lapangan,”kata Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalimantan Tengah, Shalahuddin, Jumat (11/5).
Diakui Shalahuddin, kedalaman tanah gambut di Jalan Bukit Rawi mencapai 44 meter. Pihaknya sudah beberapa kali melakukan penimbunan tetapi ternyata tetap turun. Pasalnya setelmen atau penurunan tanah di sana, terjadi setiap tahun. Kedalaman air, saat banjir belum lama ini mencapai 70-80 sentimeter.
Pemprov Kalteng, sudah berupaya agar ruas jalan nasional ini bisa tertangani dengan optimal, yakni mengusulkan pembangunan jembatan layang atau pile slab. Jadi, lanjutnya, bukan tidak peduli, tapi usulan baru sekarang mendapat respon pemerintah pusat.
Shalahuddin berharap, pembangunan secara multi years dari anggaran APBN ini segera bisa dibangun karena merupakan jalan utama yang menghubungkan Kota Palangka Raya ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ke 5 Kabupaten yaitu Kabupaten Gunung mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya.”Solusi penanganannya telah disampaikan berkali-kali. Semoga tahun depan benar-benar direalisasikan,” harapnya. (tva)
Discussion about this post