KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Peserta didik yang tinggal di daerah pesisir Pulang Pisau (Pulpis), khususnya di Desa Sei Bakau Kecamatan Sebangau Kuala, terancam bodoh dan tidak mendapatkan proses belajar mengajar dengan baik akibat kurangnya tenaga pengajar.
Dinas Pendidikan setempat dianggap belum mampu menempatkan porsi guru pengajar dengan kebutuhan jumlah peserta didik di daerah setempat.
Ketua Komite SDN 3 Sei Bakau Kecamatan Sebangau Kuala, Murjani mengungkapkan masalah kekurangan guru ini sudah terjadi sejak lama. Bukan anak-anak setempat malas turun ke sekolah, tetapi dengan hanya tiga orang guru di sekolah ini menjadi proses belajar tidak maksimal.
“Apabila jumlah guru sedikit, bagaimana peserta didik bisa menerima pelajaran dengan maksimal. Kasihan anak-anak dan orang tua yang ada di daerah kami,” kata Murjani, Jumat (11/5/2018).
Selain itu, terang Murjani, juga ada guru yang memiliki SK bertugas di Sei Bakau tetapi malah dititipkan di sekolah yang ada di daerah Kecamatan Sebangau Kuala. Ironisnya, masalah ini juga sudah diketahui oleh Dinas Pendidikan setempat.
Bukan hanya SDN- 3 Sei Bakau, menurut penuturan beberapa warga setempat, minimnya jumlah guru juga terjadi di SMPN-3 Sei Bakau. Hanya ada satu guru yang juga sebagai kepala sekolah yang bersatus ASN. Dari penuturan para orang tua, guru itu pun kadang bisa tidak turun hingga tiga bulan.
“Di SMP Satu Atap Desa Hambawang ada guru yang sering tidak turun. Ia hadir hanya tiga bulan sekali. Masyarakat melalui aparat desa sudah melaporkan hal ini ke Disdik namun tidak ada tanggapan,” ucapnya. (app)
Discussion about this post