KALAMANTHANA, Palangka Raya – Sebagai bentuk empati dan rasa duka mendalam terhadap peristiwa bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi, ratusan masyarakat Kota Palangka Raya, baik tokoh adat, agama dan masyarakat menyalakan lilin di kawasan Bundaran Besar Palangka Raya.
Lagu Indonesia Raya dikumandangkan, dilanjutkan dengan peniupan sangkakala dan doa dari seluruh pemuka lintas agama. Pernyataan sikap disampaikan Ketua Eksternal Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Lukas Tingkes.
“Kita sakit hari ini. Kita menangis. Karena anak bangsa kita sendiri yang merusak bangsa sendiri, yang kita sebut teroris. Kalimantan Tengah mengutuk terorisme. Jangan takut, masyarakat Kalimantan Tengah bersama-sama pemerintah dan rakyat Indonesia menyatakan sikap menghancurkan terorisme,” ujarnya dengan suara berapi-api.
Tak lupa juga ia mengingatkan agar seluruh masyarakat Kalteng tetap berpegang teguh terhadap UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Sementara itu Kepala Biro Operasi Polda Kalteng, Kombes Pol Tommy Wibisono, mengatakan kegiatan dilakukan secara spontan. Informasi disampaikan hanya melalui media sosial. Tetapi ternyata animo masyarakat untuk datang, begitu besar. Terbukti ratusan warga tumpah ruah, untuk bersama-sama mengutuk perisitiwa yang terjadi di Surabaya.
“Mudah-mudahan mulai saat ini tidak ada lagi kejadian seperti di Surabaya dan seluruh wilayah di Indonesia. Masyarakat tidak usah takut karena aparat ada di tengah-tengah kita semua. Kita optimis Indonesia tetap aman,” imbuhnya. (tva)
Discussion about this post