KALAMANTHANA, Muara Teweh – Di tengah sorotan tajam masyarakat terhadap kinerjanya, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah bertekad dengan sekuat tenaga dan sepenuh jiwa untuk mencegah terjadinya politik uang alias money politic pada Pilkada Barut 27 Juni mendatang dan pemilu 2019.
Hal ini mengemuka saat Panwaslu Barut menggelar kegiatan media gathering bersama para awak media yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kabupaten Barito Utara, di Muara Teweh, Kamis (31/5) petang.
Ketua Panwaslu Kabupaten Barut Kotdin Manik mengatakan, kegiatan media gathering ini dilaksanakan dalam rangka menyosialisasikan tentang pemilu yang akan dilaksanakan di Kabupaten Barut pada 2018 dan 2019 mendatang. Kegiatan media gathering ini bertema “Bersama rakyat awasi Pemilu, bersama Banwaslu tegakkan keadilan Pemilu dalam menyongsong Pemilu 2019”.
Manik menambahkan, dalam pelaksanaan Pilkada Kabupaten Barut 2018, jajaran Panwaslu sudah siap mengawasi seluruh tahapan pelaksanaan pilkada secara berjenjang dari tingkat kabupaten hingga TPS. Adapun kewenangan Panwas adalah menerima laporan dugaan pelanggaran disetiap tahapan yang dilakukan oleh peserta pemilihan maupun masyarakat.
Ia menegaskan, pelaksanaan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 di Kabupaten Barut Utara diharapkan dapat terealisasi tanpa ada pelanggaran, khususnya politik uang, karena money politic sangat mencederai demokrasi. “Jika ada politik uang, besar kemungkinan terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sehingga pembangunan dipastikan akan terganggu,” ujar pria berdarah Tapanuli ini.
Selain penindakan, sambung Manik, pihaknya juga berorientasi pada pencegahan sesuai dengan UU yang ada. Misalnya Panwaslu melakukan gerakan masif untuk publik, agar mencegah terjadinya politik uang. “Kami berharap semua pihak mau membantu Panwaslu untuk melakukan pengawasan. Biasanya tren pelanggaran pemilu yang mungkin terjadi, seperti memberi dan menerima uang atau barang dengan maksud mempengaruhi pemilih dan petugas,” ucap pria yang sudah tiga periode menjadi “Komandan” Panwaslu Barut.(mel)
Discussion about this post