KALAMANTHANA, Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur gelar Halal Bihalal dalam rangka hari raya Idul Fitri 1439 H, bersama masyarakat Kecamatan Waru, di Kantor Desa Sesulu, Jum’at (22/06/2018). Menghadirkan penceramah KH. Agus Khoirul Huda dari Balikpapan.
Bupati PPU Yusran Aspar dalam sambutannya mengatakan, terima kasih kepada semua yang telah hadir , camat Waru, para kepala desa di Kelurahan Waru, kegiatan ini merupakan Halal Bihalal tidak maksud yang lain, dirinya hanya memberikan landasan dan penjelasan kepada masyarakat terkait unit-unit pelayanan pemerintah.
“Tugas pokok dari bupati maupun wakil bupati itu menjalankan pemerintahan, melaksanakan tugas-tugas pembangunan, tugas-tugas sosial kemasyarakatan, dan untuk pembiayaannya melalui APBD,”kata Yusran.
Selain itu Yusran membahas permasalahan Alokasi Dana Desa (ADD) yang di sesuaikan dengan Dana Bagi Hasil atau DBH sebesar 10 persen, dan jika ada yang menjanjikan ADD sebesar 300 Milliar pertahun,dan itu kurang logis melihat kondisi keuangan saat ini.
“Kalau transfer pusat itu 600 Milliar maka 60 Milliar di bagi untuk desa, jika ada menjanjikan 300 Milliar per tahun untuk ADD itu semua tidak logis sesuai kondisi keuangan,”lanjutnya.
Dikatakan Yusran ADD tergantung dari dana bagi hasil atau DBH, maka semakin besar DBH semakin besar pula ADD. Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak termakan janji, bahkan ada lagi yang mengatakan miris melihat PPU, padahal PPU justru luar biasa saat ini bahkan PPU memperoleh beberapa penghargaan termasuk opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang artinya pemerintah daerah dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik.
“Perkembangan PPU justu saat ini jauh berkembang daripada saat saya pertama masuk di PPU,”papar Yusran.
Dikatakan Yusran jika dirinya sangat tulus membangun PPU. Diakhir jabatan dirinya tetap memperjuangkan PT. Chevron Indonesia yang akan berakhir masa kontraknya pada September 2018 mendatang, termasuk Jembatan Tol PPU-Balikapapan.
“Jika nantinya Tol Teluk Balikpapan-PPU terbangun kedepan pasti ekonomi PPU meningkat tajam,dan banyak investasi yang masuk ke PPU, dan perlu di ketahui Tol Teluk Balikpapan murni Swasta bukan APBD,”tambahnya.
Dirinya menyayangkan saat Debat Publik masih ada yang tidak paham padahal tidak menggunakan kan APBD, tidak mengurangi hak-hak rakyat, dan murni di danai swasta, dan Waskita Karya bukan perusahaan kecil, Wakita adalah BUMN dan dia berminat membangun jembatan tersebut dan tentu saja sesuai dengan kajian.
“Pembangunan jembatan itu layak, dan menguntungkan bagi investasi maka dari itu Waskita menanamkan sahamnya sebesar 60 persen,jadi sayang jika jembatan tersebut tidak di dukung”pungkasnya.(hr)
Discussion about this post