KALAMANTHANA, Jakarta – Impian masyarakat Penajam Paser Utara, Balikpapan, dan Kalimantan Timur untuk akses transportasi cepat, kini di depan mata. Jembatan Tol Balikpapan-Penajam yang sudah digagas sejak lama, kini kian mendekati kenyataan.
Proyek pembangunan jembatan tol itu termasuk satu dari enam proyek nasional yang ditawarkan pemerintah kepada pihak swasta. Total proyek yang akan dilelang tersebut bernilai Rp124 triliun dengan panjang secara keseluruhan 327 km.
Selain Jembatan Tol Balikpapan-Penajam, proyek lainnya adalah jalan tol Semarang-Demak (Jawa Tengah), Semanan-Balaraja (Banten), Kamal-Teluk Naga-Rajeg (Banten), akses Pelabuhan Patimban (Jawa Barat), Gedebade-Tasikmalaya-Cilacap (Jawa Barat-Jawa Tengah).
Jembatan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara, seperti lima proyek lainya, telah memperoleh izin prakarsa dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pelelangan ditargetkan bisa dilakukan pada tahun ini.
Hanya saja, Jembatan Tol Balikpapan-Penajam bernasib sama seperti proyek lainnya di luar Tol Semarang-Demak. Kelimanya masih menunggu dokumen pengadaan tanah dan penetapan lokasi sebelum dilelang.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna di Jakarta, Selasa (10/7/2018) mengatakan pembangunan Jembatan Tol Balikpapan-Penajam diajukan oleh PT Waskita Toll Road, sementara Jalan Tol Semanan-Balaraja diajukan PT Delta Mega Persada. Proyek Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg oleh PT Duta Karya Graha, akses Pelabuhan Patimban oleh PT Jasa Marga, PT DMT, dan PT Jasa Sarana, sedangkan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap diajukan PT Jasa Marga dan PT DMT.
Herry menyebutkan dari enam proyek tersebut, Proyek Jalan Tol Semarang-Demak adalah yang paling siap. Proyek ini merupakan program pemerintah dan rencananya pengumuman lelang secara bertahap akan dimulai pada 16 Juli 2018.
Proyek ini sepanjang 26.8 km senilai Rp20-21 triliun. Proyek Tol Semarang-Demak ini merupakan kombinasi APBN dengan investasi badan usaha.
Hary mengungkapkan bangunan jalan nantinya akan berfungsi ganda, selain sebagai jalan juga difungsikan sebagai tanggul penahan rob. Hal itu mengingat sebagian jalan tol akan berada di pantai utara dan berbatasan langsung dengan laut.
Pemerintah, kata dia, saat ini sudah menyiapkan desain jalan dan tanggul. Namun, tetap terbuka bila nanti peserta lelang mengajukan desain sendiri namun harus dengan ketentuan teknis dan fungsi yang sama.
Dia menambahkan, tahap prakualifikasi lelang akan dimulai pada 16 Juli 2018 dan rencananya tahapan ini akan berjalan selama satu bulan. “Penandatanganan perjanjian kerjasama sendiri diharapkan bisa dilakukan akhir tahun ini,” kata dia. (ik)
Discussion about this post