KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop dan UKM) mengadakan pelatihan pengolahan dodol dan selai nanas, Senin (9/7).
Kegiatan yang dipusatkan di aula Kantor Desa Bungai Jaya, Kecamatan Basarang tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Disdagperinkop dan UKM Kapuas, Suparman. Pelatihan ini sendiri diikuti para ibu rumah tangga di empat desa di Kecamatan Basarang yakni Desa Bungai Jaya, Batuah, Basarang Jaya, dan Desa Maluen.
Suparman mengatakan, pelatihan pembuatan dodol dan selai nanas ini merupakan sebuah kegiatan yang tertuang dalam program mereka pada tahun 2018. Pelatihan ini dinilai cocok dilaksanakan di Basarang, karena Basarang merupakan kecamatan penghasil buah nanas.
Pelatihan ini juga, terang Suparman, merupakan keinginan masyarakat setempat untuk mengembangkan nanas menjadi berbagai macam makanan olahan, di antaranya dodol dan selai nanas. Karena itu ia berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan tersebut dengan santai tapi serius.
“Para peserta kita harapkan dapat mengikutinya dengan santai tapi serius, sehingga dapat memahami segala apa yang disampaikan oleh intrukstur. Dan tentu dapat membuat dodol dan selai dari bahan baku nanas,” ungkapnya kepada sejumlah wartawan.
Dalam pelatihan pembuatan dodol dan selai nanas ini para peserta diberikan materi beserta praktik dasarnya. Setelah pelatihan, daya kreativitas peserta diharapkan tumbuh dan berkembang.
“Sehingga mampu melihat potensi nanas menjadi berbagai macam makanan olahan, tidak hanya dodol dan selai saja. Kemudian kita harapkan dengan berbagai makanan olahan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Suparman.
Ditambahkan Kabid Industri Disdagperinkop dan UKM Kapuas, Ferdinan Junarko, pelatihan ini digelar selama tiga hari, dimulai dari tanggal 9-11 Juli 2018. Hari pertama pembukaan dan materi, hari kedua praktek pengolahaan dodol, dan hari ketiga praktek pengolahan selai.
“Untuk instrukturnya yakni saudara Nova Wardiany dan Ni Wayan Wati. Mereka merupakan instruktur lokal yang telah dilatih mengikuti pelatihan pengolahan dodol dan selai nanas di Palangka Raya,” pungkas Ferdinan. (is)
Discussion about this post