KALAMANTHANA, Sampit – Kabar mengkhawatirkan dibawa anggota DPRD Kotawaringin Timur, M Shaleh. Dia bilang, jalur penghubung Sampit-Seruyan terancam putus. Itu jika pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, tidak cepat turun tangan melakukan antisipasi.
Apa pasal? Abrasi terus menerjang Pantai Ujung Pandaran. Padahal, titik tersebut merupakan jalur penting penghubung dua kabupaten di Kalimantan Tengah itu.
Karena itu, anggota Komisi IV DPRD Kotim ini meminta Pemprov Kalteng, termasuk pula Pemkab Kotim dan Seruyan, untuk secepatnya berkoordinasi. Pihak-pihak terkait tersebut harus segera bersama-sama melakukan cek ke lapangan.
“Jalan Sampit-Ujung Pandaran adalah penghubung dua kabupaten dan menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Jika tidak segera dilakukan antisipasi sejak saat ini, tak tertutup kemungkinan akan putus akibat abrasi tersebut,” ujarnya di Sampit, Rabu (11/7/2018).
Dia mengingatkan jangan sampai setelah terjadi kerusakan berat baru pemerintah provinsi melihat hal itu. Alangkah baiknya sejak sekarang sudah mulai dilakukan antisipasi dengan membangun tanggul pemecah ombak yang permanen. Jangan seperti yang sudah-sudah, beberapa kali proyek masuk di wilayah itu semuanya hancur tidak bertahan lama lantaran tanggul yang dibangun itu tidak dirancang orang yang profesional atau ahlinya.
“Harus dari sekarang pemkab dan pemprov sudah memprogramkan hal itu supaya bisa masuk dalam pembahasan anggaran di provinsi. Kalaupun nanti anggarannya dari APBN, itu lebih bagus. Tapi ingat, jangan sampai mengunakan kontraktor yang tidak ahlinya sehingga bisa saja membuat anggaran itu terbuang sia sia. Bayangkan, kemarin proyeknya miliaran rupiah, namun sekarang sudah hancur. Itu kerena bukan ahlinya, harus mengunakan konsultan yang benar-benar paham tentang pemecah ombak itu,” tutur Shaleh.
Menurutnya, mulai dari sekarang harus mulai melakukan antisipasi, sebab jarak bibir pantai laut ke jalan itu sangat dekat. Sekali waktu bisa saja jalan itu putus akibat abrasi ini.
“Saya minta, kendatipun nanti membangunan pmecah ombaknya dengan anggaran besar, tapi tahan lama hingga bertahun-tahun dan harus dilakukan kajian kajian terlebih dahulu. Bisa saja melihat di daerah lain. Jangan hanya mengunakan karung pasir. Itu tidak benar, itu akal-akalan saja. Sayang uang negera dibuang sia sia,” ungkapnya. (zig)
Discussion about this post