KALAMANTHANA, Jakarta – Ini peristiwa yang merobek-robek nilai kemanusiaan. Seorang gadis berusia 15 tahun jadi korban perkosaan segerombol orang terdidik. Mulai dari siswa, guru, bahkan hingga kepala sekolah. Kejadian ini –untungnya—bukan di negeri kita, melainkan di India sana.
Sedikitnya ada tujuh orang yang ditangkap aparat kepolisian setempat pada Selasa (10/7) lalu. Di antaranya termasuk kepala sekolah dan seorang guru. Mereka diduga melakukan pemerkosaan dan mengancam seorang remaja putri selama berbulan-bulan.
Penangkapan itu adalah perkara terbaru pelecehan seksual, yang dialami orang di bawah umur. Kekerasan seksual memicu unjuk rasa di sejumlah kota di India pada tahun ini, mengobarkan unjuk rasa besar atas pemerkosaan oleh sekelompok orang pada 2012 serta memberikan tekanan pada Perdana Menteri Narendra Modi, yang berjanji mengambil tindakan.
Dalam kejadian terkini itu, lima murid, satu guru dan kepala sekolah ditangkap di negara bagian timur, Bihar, setelah seorang gadis berusia 15 tahun menyampaikan laporan pada pekan lalu.
Kepala kepolisian distrik, Har Kishore Rai, mengatakan remaja putri itu melaporkan kepada polisi bahwa ia diperkosa oleh beberapa murid di sekolah pada Desember 2017. Kekerasan seksual itu berlanjut hingga tujuh bulan kemudian.
Korban mengatakan kepala sekolah dan dua guru diduga memerkosanya ketika ia melaporkan soal kejadian itu kepada mereka, ungkap Rai. “Penyelidikan terus berlangsung, kami sedang mencari bukti-bukti atas setiap orang yang dituduh,” kata Rai.
Partai oposisi di Bihar menyalahkan pemerintah negara bagian, yang dianggap gagal melindungi para wanita dan remaja putri. “Coba bayangkan, perempuan di bawah umur diperkosa oleh kepala sekolah, guru-guru dan teman-teman sekolahnya. Separah apa coba hukum dan ketertiban di Bihar?” kata Shakti Yadav, juru bicara partai oposisi Rashtriya Janata Dal.
Pejabat pemerintah negara bagian, Arun Kumar, mengatakan sekolah diminta mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan murid perempuan.
Pembela hak asasi manusia di berbagai penjuru negeri menuding pihak keamanan gagal melindungi perempuan dan terlalu lambat dalam melakukan penyelidikan dan menangkap para pelaku.
Menurut ulasan yang dikeluarkan organisasi nirlaba Hak-hak Anak dan Anda bulan lalu, kekerasan seksual terhadap anak di India terjadi setiap 15 menit dan kejahatan serupa yang dialami orang-orang di bawah umur telah meningkat lebih dari 500 persen dalam satu dasawarsa terakhir.
Pegiat HAM mengatakan kejahatan terhadap perempuan di India terus meningkat walaupun hukum lebih keras diterapkan setelah pemerkosaan dan pembunuhan seorang mahasiswi oleh sekelompok pemuda pada 2012 di New Delhi menyulut kemarahan di seluruh negeri.
Mahkamah Agung India pada Senin menetapkan hukuman mati bagi tiga laki-laki dalam perkara pemerkosaan pada 2012 itu. (ik)
Discussion about this post