KALAMANTHANA, Makassar – Untuk kesekian kalinya, Shahar Ginanjar meninggalkan klubnya dalam kekecewaan. Kali ini, dia harus berpisah dengan PSM Makassar.
Persoalan yang dihadapi Shahar, kiper kelahiran Purwakarta ini, tak beda dengan masalah-masalah yang dia hadapi di klub-klub sebelumnya. Dia pernah mengalaminya di Persib Bandung dan Barito Putera, yakni kurangnya kesempatan bermain.
CEO PT Persaudaraan Sepak Bola Makassar (PSM), Munafri Arifuddin di Makassar, membenarkan kemungkinan Shahar akan pindah klub. Dia menyatakan akan terjadi perubahan khususnya di posisi penjaga gawang tim berjulukan Juku Eja itu.
“Shahar kemungkinan akan pindah (putaran kedua). Dan kemungkinan satu dua hari ini kedepan sudah ada kepastian soal Shahar Ginanjar. Apalagi kita sekarang ini masih mencari bentuk terbaik,” katanya di Makassar, Kamis (19/7/2018).
Ia menjelaskan, kemungkinan terjadinya perubahan atau pertukaran pemain merupakan hal yang wajar. Apalagi beberapa tim memang telah mengontrak pemain selama satu tahun namun dengan beberapa opsi yang bisa dilakukan termasuk pertukaran pemain.
“Jadi kemungkinan masih akan terjadi pertukaran namun memang sedikit. Ada beberapa tim yang mengontrak pemain selama satu tahun dan tentu ada opsi peminjaman,” jelasnya.
Pihaknya juga mengaku tidak terlalu bergeliat atau agresif pada proses transfer window, ini karena dirinya melihat kebutuhan pemain tidak terlalu mendasar.
Menurut dia, seluruh tim termasuk para pemain harus mengerti target PSM pada musim ini yakni meraih juara dan bukan hanya sebagai pelengkap atau sekedar ikut sebagai peserta kompetisi.
“Saya juga sampaikan jika penampilan tim saat ini sudah relatif lebih baik dan saya berharap permainan PSM itu justru semakin padu saat putaran kedua nanti,” sebut dia.
Shahar sudah mengisyaratkan akan meninggalkan PSM akhir putaran pertama ini. Salah satunya dia tujukkan dengan mengunggah fotonya bersama Munafri. “Terima kasih yang sebesar-besarnya yntuk Pak Munafri (Appi) dan keluarga besar PSM Makassar untuk kerja samanya,” tulis Shahar.
Bukan kali ini Shahar meninggalkan klub dalam kondisi serupa. Saat masih berkostum Persib, dia juga jarang dapat kesempatan main. Persib saat itu konsisten menurunkan I Made Wirawan. Peluang Shahar makin kecil setelah munculnya Deden Natshir.
Hal serupa juga terjadi di Barito Putera. Dia sulit bersaing dengan kiper Adtya Harlan. Apalagi, Barito Putera juga punya penjaga gawang pelapis berusia muda Muhammad Riyandi. (ik)
Discussion about this post