KALAMANTHANA, Sampit – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Ida Laila, meminta Dinas Pertanian melakukan antisipasi bahaya bencana kemarau bagi lahan pertanian, terutama di wilayah selatan Kota Sampit. Sebab, di sana lahan pertanian padi dan persawahan bakal kena dampak kemarau nantinya
Menurut Ida, beberapa lokasi lahan pertanian di wilayah selatan Kotim itu terancam kekeringan pada musim kemarau 2018 sehingga perlu diantisipasi agar petani tidak mengalami kerugian besar.
“Kalau bencana kekeringannya belum, tapi baru terancam di beberapa daerah di wilayah selatan, terutama lahan pertanian padi dan sayur-sayuran,” ujar Ida.
Ia menuturkan, musim kemarau sudah terjadi di Kotim. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kemarau berlangsung cukup panjang hingga Oktober 2018.
Kemarau panjang itu akan mengancam areal pertanian, khususnya tanaman padi yang membutuhkan banyak air bisa saja akan terjadi gagal tanam karena dilanda kekeringan.
“Saat ini kebakaran lahan pun sudah terjadi di wilayah Kotim dan sudah ditangani tim Karhutla, namun yang perlu jadi perhatian ialah lahan pertanian masyarakat jangan sampai kena imbas dampak kemarau ini,”’ungkap Ida.
Ia berharap, kemarau tidak berlangsung lama agar petani yang sebelumnya sudah menanam padi atau tanaman lainnya tidak mengalami kerugian. “Guna menghindari kerugian bagi petani disarankan supaya Dinas Pertanian mempersiapkan alat pompa untuk mengaliri air ke areal pertanian yang dilanda kekeringan. Dinas Pertanian harus antisipasi dengan melakukan pompa air untuk beberapa lokasi yang dilanda kekeringan,” lanjutnya.
Dia juga menyarankan sebaiknya petani menanam jenis tanaman yang tidak membutuhkan banyak air sehingga areal pertaniannya tetap produktif memberikan keuntungan. “Sekarang disarankan untuk tidak menanam padi, sebaiknya jenis tanamannya yang hemat air,” katanya. (zig)
Discussion about this post