KALAMANTHANA, Penajam – Kondisi keuangan daerah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan membaik. Pemerintah daerah sejauh ini belum bisa memberikan solusi, bukan hanya soal cairnya gaji ke-13 aparatur sipil negara (ASN) maupun insentif, melainkan juga penyaluran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten PPU hanya bisa memberikan imbauan sabar terkait penyaluran dana Bosda kepada sekolah-sekolah lantaran kondisi keuangan yang tidak menentu.
Kepala Disdikpora Kabupaten PPU Marjani, Senin (23/07/2018) mengatakan dirinya hanya mengimbau kepada sekolah-sekolah untuk tetap bersabar menunggu, melihat kondisi keuangan belum jelas dan dana Bosda ke sekolah-sekolah terbilang tersendat-sendat.
“Dari jumlah total dana Bosda sebesar Rp17,83 miliar dengan jumlah sekolah sebanyak 2 TK, 98 Sekolah Dasar dan 25 SMP, dan tercairkan baru berkisar Rp4,91 miliar,” kata Marjani.
Masih ada sekitar Rp12,92 miliar dana Bosda yang belum tersalurkan dan hingga saat ini belum ada kejelasan. Padahal dari anggaran tersebut kini memasuki anggaran perubahan tahun ini dan pihak Disdikpora kembali mengusulkan anggaran Rp1,11 miliar untuk memenuhi kekurangan yang ada.
“Kami minta pihak sekolah untuk tetap bersabar karena kondisi keuangan saat ini memang terpuruk,” lanjutnya.
Tambah Marjani, ada beberapa anggaran Bosda yang tertera di DPA tersebut yang berskala prioritas seperti halnya ATK, gaji THL, kebutuhan listrik dan air yang sudah tersalurkan.
“Masih banyak yang berskala prioritas yang belum tersalurkan termasuk kegiatan SDM, SPPD , pemeliharan dan lainnya,” pungkasnya. (hr)
Discussion about this post